Kamis, 29 Maret 2012

Menyusui Bayi Kembar

Bayi kembar biasanya kembar dua, tiga, atau lebih. Banyak kalangan menyangka bahwa menyusui bayi kembar adalah sulit,  dan air susu ibu tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan dua, tiga atau lebih bayi. Dengan pengetahuan yang cukup, kesabaran ibu dan dukungan keluarga, semua bayi multipel dapat disusui dengan baik, secara eksklusif hingga minimal 6 bulan  dan tetap dilanjutkan untuk menyusui hingga 2 tahun.

American Academy of Pediatrics mengeluarkan rekomendasi pemberian ASI eksklusif untuk bayi, baik pada kelahiran tunggal maupun pada kasus kelahiran kembar. ASI merupakan nutrisi terbaik dan spesifik untuk bayi manusia. Komposisinya yang unik menyediakan nutrisi yang ideal umtuk pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam setahun pertama kehidupan. Telah banyak penelitian yang membuktikan bahwa dengan memberikan ASI, bayi akan terlindungi dari kejadian infeksi, penyakit kronik, dan alergi. Bayi-bayi yang mendapat ASI menunjukkan perkembangan psikologis dan kognitif yang lebih baik.

Menyusui bayi kembar pada dasarnya sama seperti bayi tunggal walaupun lebih berpotensi bermasalah dan banyak membutuhkan dukungan. Kehamilan kembar sering dikaitkan dengan kelahiran dengan cara operasi Caesar, kejadian bayi prematur, dan berat badan lahir rendah atau berat badan lahir sangat rendah. Prematuritas sendiri sangat rentan terhadap terjadinya komplikasi pasca bersalin, seperti episode sepsis (16-30% pada bayi prematur dengan berat lahir kurang dari 1500 g) dan necrotizing enterocolitis (1-12% pada bayi prematur dengan berat lahir sangat rendah). Pemberian ASI dapat mencegah terjadinya berbagai komplikasi ini, sehingga dibutuhkan permulaan menyusui yang baik bagi setiap ibu dengan bayi kembar.

Penelitian Emmet dan Rogers memperlihatkan bahwa para ibu tidak perlu khawatir bahwa jumlah ASI yang dihasilkan tidak memcukupi kebutuhan bayi kembarnya. Karena jumlah ASI yang diproduksi ibu berhubungan langsung dengan kebutuhan bayi dan berat badan bayi, sehingga secara alami hisapan bayi akan menstimulasi pertambahan volume ASI.

Ibu dengan bayi kembar dua secara konsisten akan memproduksi jumlah ASI dua kali lebih banyak dari jumlah ASI yang diproduksi ibu dengan bayi tunggal, bahkan ibu dengan bayi triplet dapat memproduksi 3 liter ASI dalam 24 jam. Komposisi laktosa, protein dan lemak sangat bervariasi namun mencukupi kebutuhan bayi.

Kondisi stres juga mempengaruhi produksi ASI dikarenakan kadar hormon oksitosin berkurang dan hormon stres meningkat. Kontak kulit dengan kulit (skin to skin contact) antara ibu dan bayi dan terapi relaksasi akan memperbaiki performa menyusui ibu.

Dalam hal ini dibutuhkan peran ayah melalui kontak kulit dengan kulit. Pada bayi kecil, kontak kulit dengan kulit secara intents dapat menstabilkan suhu dan pernafasannya, bayi menjadi lebih tenang dan jarang menangis. Saat ibu memegang bayi yang satu, sang ayah dapat berperan untuk menciptakan suasana nyaman bagi bayi kedua.

Menyusui bayi kembar membutuhan nutrisi yang cukup, dan kekurangan istirahat bagi ibu akan berpotensi untuk menciptakan suasana penuh  tekanan yang dapat mempengaruhi proses menyusui. Selain mengatur makan dan minum serta waktu istirahat, ibu juga harus mengatur waktu menyusui, pergantian payudara dan posisi menyusui.

Bayi kembar dapat disusui dengan beberapa model posisi secara simultan (bersamaan) atau terpisah sesuai kebutuhan masing-masing bayi, atau bergantian. Menyusui secara simultan lebih menghemat waktu dan memiliki keuntungan lain yaitu bayi yang lebih kuat hisapannya akan merangsang refleks aliran ASI (LDR) untuk kembarannya yang daya hisapnya lebih lemah.
Masing-masing bayi tidak boleh memiliki payudara “favorit”, dalam artian harus saling bertukar payudara saat menyusu. Misalkan bayi A saat menyusu sekarang dari payudara kiri, kemudian dari payudara kanan dan sebaliknya. Hal ini untuk menjaga agar ke-2 payudara ibu mendapat stimulasi hisapan yang seimbang, sehingga asupan bayi dapat terpenuhi dan terhindar dari besar payudara yang tidak simetris (besar sebelah), juga akan mencegah mata bayi menjadi juling karena sering melihat ke satu sisi saja.

Tiga posisi menyusui yang biasa dipraktekkan saat bayi menyusu secara simultan yaitu:

-Double Football
Bayi dipegang seperti cara memegang bola disisi kanan dan kiri tubuh ibu. Tangan ibu menopang kepala bayi dengan badan bayi berbaring di bawah tangan ibu.

Banyak ibu menggunakan cara ini sampai mereka benar-benar berpengalaman.

- Double Cradle
Bayi dipegang seperti menyusui bayi tunggal, dimana kedua badan bayi menyilang di atas perut ibu.
Posisi ini biasa digunakan pada ibu yang sudah berpengalaman dan bayi dapat mengontrol kepalanya dengan baik.

- Cradle-Football Combo
Bayi pertama dipegang dengan cara football, sedangkan bayi yang lain dipegang dengan posisi cradle.

Ketiga posisi di atas sebenarnya dapat dengan mudah dipraktekkan, namun untuk pertama kali tetap membutuhkan pendampingan.

Kesulitan dalam menyusui bayi kembar

  • Kesulitan yang berhubungan dengan bayi:

1.  Kesulitan dalam pelekatan atau hisapan yang berlanjut dari satu bayi mungkin dapat mempengaruhi proses menyusu. Hal ini dapat ditanggulangi dengan menerapkan skin to skin contact dan konsultasi kepada konsultan laktasi yang baik.

2.  Kenaikan berat badan bayi yang kurang dari batas normal dari satu atau lebih bayi kembar. Bila ini terjadi, jangan panik dan susui bayi lebih sering lagi.

  • Kesulitan yang berhubungan dengan ibu:

1.  Fobia ASI kurang
Biasanya ibu merasa ASI tidak cukup. Dukungan dan konsultasi kepada konsultan laktasi dapat membuat ibu lebih tenang dan percaya diri.

2.  Kesulitan memerah ASI, sehingga persediaan ASI untuk tidak memadai saat ibu bayi kembar kembali bekerja.
Bila bayi lahir prematur dan perlu dirawat, maka ibu sudah harus memompa ASI dalam 6 jam pertama. Berikan ASI perah, dan secara bertahap susui langsung. Diperlukan kesabaran ibu, keluarga, dan petugas medis serta pendampingan ahli laktasi.

Bila ibu bayi kembar kembali bekerja, ibu harus memerah dan menyimpan ASI jauh sebelum ibu masuk kerja kembali setidaknya 1 bulan sebelum ibu masuk kerja. Setelah ibu bekerja, beri bayi ASI perah, dan ibu memerah ASI di kantor setiap 3 jam. Pengosongan payudara dengan disiplin akan membuat produksi ASI tetap stabil.

Dalam pemberian ASI perah, hendaknya dilakukan dengan menggunakan gelas, sendok, atau pipet agar bayi tidak mengalami bingung puting dan tetap mau aktif menyusu di payudara ibu. Dengan kesabaran dan pengetahuan menyusui yang cukup, bayi kembar dapat menyusu eksklusif selama 6 bulan, dan berlanjut sampai 2 tahun.

ASI merupakan nutrisi yang paling baik bagi semua bayi, termasuk bayi kembar. Ibu dapat memproduksi ASI dalam jumlah yang cukup sesuai kebutuhan bayi kembar, asalkan ibu mempunyai motivasi dan yang tinggi. Ibu memerlukan bantuan praktis ketika baru melahirkan, dan dukungan semua pihak terutama suami dan juga anggota keluarga yang lain, serta petugas kesehatan termasuk konsultan laktasi sangat dibutuhkan pada periode pasca persalinan ini. Agar bayi kembar mendapat manfaat ASI secara optimal, ibu membutuhkan nutrisi dan kesempatan istirahat yang cukup. Ibu yang sehat dan bugar dapat menyusui dengan hati gembira.

referensi:
- Emmet PM, Rogers IS. Prosperities of human milk and their relationship with maternal nutrition. Early Hum Dev. 1997;49S:7-28

Tidak ada komentar:

Posting Komentar