Dalam waktu – waktu tertentu anak kita
akan mengalami konstipasi. Dari yang semula buang air besar sehari bisa
dua atau tiga kali menjadi berhari – hari tidak buang air. Konstipasi
yang dialami si anak banyak penyebabnya, bisa jadi tidak cock susu,
tidak cocok makanan instan, atau banyak penyebab lainnya. Tetapi hal
yang perlu kita tarik benang merahnya adalah Konstipasi merupakan cara
tubuh memberi tahu kita bahwa keseimbangan bakteri di usus sedang
terganggu, bakteri baik dalam usus kalah jumlah daripada bakteri
jahatnya. Ketidakseimbangan itu, penyebab umumnya adalah pola makan yang
salah dan tidak seimbang.
CARA PENANGANAN KONSTIPASI
1. Minum yang cukup, biasakan bangun tidur langsung minum air putih.
2. Belajar tidak minum banyak saat makan
3. Perbanyaklah minum 90 menit atau 2 jam sesudah makan, seusai makan cukup mengonsumsi 100 ml atau ¼ gelas.
4. Minum Jus Lemon + madu pada pagi hari ketika perut kosong.
5. Konsumsi Jus Pepaya + Lemon + Madu pada pagi hari.
6. Sarapan pagi dengan buah-buahan dan makan malam dengan buah-buahan.
7 Jadikan buah dan sayur sebagai makanan utama.
8. Sertakan sayur dengan porsi yang cukup pada nasi.
9. Memijat pada bagian perut atau sekitar pusar dengan gerakan pijat melingkar serah jarum jam selama kurang lebih 15 menit
Sumber: Tubuh Anda Adalah Dokter yang terbaik
Husen A. Bajry, M.D., Ph.D.
CARA PENANGANAN KONSTIPASI
1. Minum yang cukup, biasakan bangun tidur langsung minum air putih.
2. Belajar tidak minum banyak saat makan
3. Perbanyaklah minum 90 menit atau 2 jam sesudah makan, seusai makan cukup mengonsumsi 100 ml atau ¼ gelas.
4. Minum Jus Lemon + madu pada pagi hari ketika perut kosong.
5. Konsumsi Jus Pepaya + Lemon + Madu pada pagi hari.
6. Sarapan pagi dengan buah-buahan dan makan malam dengan buah-buahan.
7 Jadikan buah dan sayur sebagai makanan utama.
8. Sertakan sayur dengan porsi yang cukup pada nasi.
9. Memijat pada bagian perut atau sekitar pusar dengan gerakan pijat melingkar serah jarum jam selama kurang lebih 15 menit
Sumber: Tubuh Anda Adalah Dokter yang terbaik
Husen A. Bajry, M.D., Ph.D.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar