ASI DAN IBU BEKERJA
Apabila anda adalah seorang wanita karir yang baru saja melahirkan
dan harus segera kembali bekerja karena masa cuti hamil anda telah
lewat, anda tidak perlu merasa khawatir karena tidak dapat memberikan
ASI kepada buah hati anda.
ASI bisa anda perah dan anda simpan, apakah di lemari pendingin
maupun freezer, untuk kemudian nanti diberikan oleh pengasuh buah hati
anda ketika anda sedang berada di kantor.
Penelitian telah menunjukkan bahwa ASI yang telah diperah bisa disimpan di dalam suhu
ruangan (26,1°C) sampai 6 jam (Hamosh 1996) atau pada suhu 18,9-22,2°C
sampai 10 jam (Barger and Bull 1987). Karena ASI setiap ibu berlainan
dan suhu ruangan seringkali merupakan suatu pengukuran subjektif, maka
biasanya dianjurkan untuk menyimpan ASI dalam suhu ruangan tidak lebih
dari 4 jam.
Jika ASI belum akan diberikan dalam waktu 4 jam setelah diperah, maka
dinginkan ASI di lemari es atau bekukan di freezer sesegera mungkin. ASI di dalam lemari pendingin dengan suhu 0-3,9°C bisa disimpan selama 8 hari (Pardou 1994).
ASI yang dibekukan bisa bertahan sampai 3-6 bulan, tergantung kepada suhu freezer dan frekuensi terbukanya pintu freezer. Deep
freezer atau chest freezer mampu memberikan masa beku yang paling
panjang karena biasanya memiliki suhu yang lebih rendah dan lebih
konsisten. Jangan menyimpan ASI di dalam pintu freezer atau lemari
pendingin karena di bagian pintu terjadi variasi suhu yang paling lebar.
Biasanya pilihan terbaik untuk membekukan ASI adalah di dalam botol
yang terbuat dari kaca karena komponen ASI di dalam kaca lebih
awet/terlindung. Pilihan kedua adalah plastik keras yang jernih.
Kebanyakan ibu lebih menyukai botol yang terbuat dari plastik demikian
juga halnya dengan rumah sakit/klinik bersalin, karena plastik tidak
mudah pecah. Botol tempat menyimpan ASI sebaiknya memiliki tutup yang
kencang/rapat.
Menyimpan ASI di dalam kantong susu bisa menimbulkan beberapa
masalah. Susu bisa menempel pada sisi kantong sehingga jumlah yang
diberikan kepada bayi akan berkurang. Kantong susu juga lebih peka
terhadap kontaminasi akibat kebocoran. Beberapa produsen pompa ASI
membuat kantong susu yang nyaman untuk digunakan dan terbuat dari
plastik yang lebih tebal tetapi harganya mahal. Jika hendak menggunakan
kantong, sebaiknya digunakan 2 lapis kantong lalu disimpan di dalam
wadah plastik yang tertutup rapat, baru masukkan ke dalam freezer. Hal
ini akan membantu mengurangi terjadinya robekan pada kantong. Pada saat
menghangatkan, sebaiknya batas atas air tidak melebihi kantong sehingga
air tidak masuk ke dalam kantong. Jika air yang digunakan untuk
menghangatkan tampak berawan/keruh, berarti telah terjadi kebocoran dan
ASI tersebut harus dibuang (Mohrbacher & Stock 1997).
Sebaiknya tidak digunakan botol yang berwarna-warni karena zat
warnanya bisa masuk ke dalam ASI. Berilah label pada setiap kemasan ASI
yang mencantumkan tanggal pemerahan ASI dan gunakan terlebih dahulu stok
yang terlama. Jika bayi anda dirawat di rumah sakit, pastikan bahwa
pada label juga tertera nama anda/bayi anda dengan jelas, sehingga ASI
tidak tertukar.
Untuk bayi kurang dari 6 minggu, sebaiknya ASI disimpan dalam botol sebanyak 29,5-59 mL, sehingga waktu yang diperlukan untuk menghangatkan tidak terlalu lama dan ASI tidak banyak terbuang.
Untuk bayi yang lebih besar, jumlah ASI yang disimpan perbotolnya
bisa disesuaikan dengan jumlah susu yang biasanya diminum. Tetapi akan
lebih baik jika tetap menyimpan ASI dalam jumlah yang lebih kecil, kalau
sewaktu-waktu bayi anda menginginkan susu lebih atau untuk selingan.
Belum banyak penelitian mengenai ASI yang telah disimpan, dihangatkan dan baru sebagian diminum oleh bayi.
Akan lebih aman untuk memberikan ASI yang sebelumnya telah disimpan
dalam waktu 1-2 jam setelah dihangatkan. Dan jika ASI masih tersisa,
sebaiknya dibuang dan tidak disimpan lagi.
Sebelum Mulai Menyusui Pertamakali
Selama masa kehamilan, sebaiknya anda mendiskusikan keputusan untuk
menyusui dengan dokter anda, yang berkewajiban untuk mendukung keputusan
tersebut dengan membantu menciptakan kondisi yang kondusif untuk mulai
menyusui. Pada saat melahirkan, dokter dan staf rumah sakit sebaiknya
membantu anda dengan:
Tidak menggunakan obat-obatan pada saat melahirkan, atau menggunakan
obat-obatan hanya seminimal mungkin. Obat penghilang rasa sakit dapat
mempengaruhi refleks hisap bayi. Memberi kesempatan anda untuk menyusui
sesegera mungkin setelah melahirkan, kalau perlu pada saat anda masih di
ranjang melahirkan apabila melahirkan secara normal. Kenapa? Sebab
refleks hisapan bayi yang paling kuat terjadi hingga setengah jam
setelah melahirkan.
Menyusui sesering dan selama yang bayi inginkan (demand feeding).
Berada sekamar dengan bayi di rumah sakit (rooming-in) akan membantu
mempermudah hal ini. Dengan demand feeding, ASI akan keluar lebih cepat,
dan kemungkinan untuk mengalami payudara bengkak.
Memberi bayi HANYA ASI. Bayi anda tidak perlu air tambahan atau susu
formula, selama anda mengikuti prinsip demand feeding, dan selama bayi
anda dalam kondisi sehat. Pemberian minuman tambahan (formula, air
glukosa, dsb) hanya akan mengurangi nafsu minum si bayi, sehingga
payudara anda tidak cukup terangsang untuk mengeluarkan ASI, dan bisa
berakibat berkurangnya suplai ASI. Kecuali ada justifikasi medis dari
dokter untuk pemberian minuman tambahan (contoh: Bayi yang beratnya
kurang biasanya kadar gula darahnya rendah sehingga perlu glukosa. Atau
bayi yang sangat kuning jaundice cenderung terlalu mengantuk untuk
menghisap payudara sehingga perlu suplai cairan tambahan).
Selain mengurangi nafsu minum si bayi, botol juga mengakibatkan
bingung puting. Kenapa? Sebab aliran cairan di puting botol jauh lebih
deras dibandingkan dengan aliran cairan di payudara, sehingga proses
menghisap botol menjadi jauh lebih mudah untuk bayi dibanding menghisap
payudara. Bayi yang sudah kena botol di usia yang terlalu dini bisa-bisa
menolak payudara. (Catatan: Dari buku What To Expect the First Year,
idealnya botol diberikan pada usia 3-5 minggu, saat bayi sudah terbiasa
dengan payudara). Selain itu, pemberian empeng terlalu dini juga bisa
mempengaruhi kemampuan hisap bayi. Sebaiknya patuhi tangisan bayi
sebagai indikator pemberian ASI, agar suplai ASI anda tetap bertahan
dengan baik.
Komunikasikanlah hal-hal di atas dengan dokter dan staf rumah sakit anda.
Step-By-Step Menyusui
Persiapan
1. Cuci tangan anda untuk menghilangkan kuman. Jika mau anda juga boleh mencuci puting anda dengan air.
2. Carilah posisi yang enak untuk duduk atau berbaring. Jika posisi
duduk anda enak, anda akan menjadi rileks dan turunnya ASI (letdown
reflex) lebih mudah terjadi. Berikut adalah posisi yang barangkali anda
bisa coba:
o Duduk dengan sandaran yang enak untuk punggung, misalnya dengan
banyak bantal, agar tidak sakit punggung. Dengan posisi ini, sebaiknya
kaki anda berada dalam posisi yang agak tinggi, misalnya dengan menaruh
dingklik sebagai alas kaki di kursi. Dengan ini, paha anda bertindak
sebagai penyangga bayi dalam posisi yang tepat sehingga bayi tidak perlu
menarik-narik puting anda.
o Duduk dengan banyak bantal di tempat tidur.
o Duduk di kursi goyang.
o Berbaring di sisi badan anda di tempat tidur (bukan posisi rebah),
dengan tangan menyangga kepala anda, sementara bayi dalam posisi tidur
menghadap anda. Posisi ini nyaman untuk menyusui di malam hari, atau
untuk ibu-ibu yang menjalani operasi sesar.
3. Rilekslah. Kalau perlu lakukan pernafasan relaksasi, mendengarkan
musik, membaca, dsb. Apabila anda terlalu tegang, refleks turunnya susu
bisa terhalangi.
Step-by-Step Ambil Posisi Menyusui dan Perlekatan
Kepala bayi anda diletakkan pada lekukan dalam siku tangan anda.
Kemudian, seluruh badan bayi menghadap dada anda, bukan hanya kepalanya
saja. (Waktu pertamakali barangkali anda akan perlu bantuan orang/suster
untuk meletakkan bayi anda dalam posisi ini, tetapi lama kelamaan anda
bisa melakukannya sendiri. Prinsipnya, kepala bayi harus tersokong
dengan baik).
Ambil payudara dengan tangan anda yang bebas, jempol anda memegang bagian atas payudara, dan jari lainnya memegang bagian bawah.
Saat didekankan ke puting, bayi anda biasanya akan refleks membuka
mulut dan menyambut puting anda. Tetapi apabila tidak, colek coleklah
bibir bayi anda dengan puting hingga ia membuka mulutnya.
Pastikan kalau bayi anda membuka mulutnya selebar mungkin, dan letakkan bagian tengah puting anda pada bukaan mulut tersebut.
Atau, apabila sulit masuknya puting ke mulut bayi, lakukan trik
Sandwich, yaitu menekan puting anda dengan jempol dan telunjuk sehingga
segepeng mungkin, paralel dengan alur bibir bayi, dan masukkan kedalam
bukaan mulut bayi (Trik dari Ibu Doris Fok, konsultan laktasi singapura)
Perlekatan (latch-on) yang baik adalah apabila sebagian besar aerola
anda berada di dalam mulut bayi, dagu menempel ke payudara anda, dan
kepalanya agak ke belakang sehingga hidungnya tidak ketutupan payudara.
Sebenarnya tidak perlu menekan payudara untuk membuka jalan udara ke
hidung bayi, selama posisi menyusui anda benar.
Durasi Menyusui
Jika bayi anda nampak enggan menghisap, jangan
khawatir, biarkan dia main-main dulu dengan mengendus dan menjilat
putingnya. Dengan banyak latihan, bayi anda akan semakin mahir. Menyusui
pertamakali mungkin hanya sebentar, mungkin hanya empat menit, tetapi
bisa juga lama. Ada bayi yang sejak awal menyusuinya lama.
Ingatlah bahwa setiap bayi itu berbeda, dan pola menyusuinya juga
mungkin berubah-ubah seiring dengan pertumbuhan mereka. Bayi yang
menyusui selama 20 menit di minggu-minggu pertama mungkin hanya akan
perlu lima menit di usia empat bulan. Pola menysuusi di awal biasanya
lebih pendek karena ASI memang belum keluar dan yang ada hanya kolostrum
yang berjumlah kecil.
Ingatlah bahwa membiarkan bayi anda menyusui selama yang ia mau
adalah satu cara untuk menjamin bahwa ia mendapatkan ASI yang
diperlukan. Kenapa? sebab komposisi ASI berubah-ubah dalam satu sesi
menyusui. Pada menit pertama menyusui yang keluar adalah ASI yang encer
(susu depan / foremilk) yang bertugas untuk menghilangkan rasa haus
bayi. Menit berikutnya, persisnya setelah refleks turunnya susu, ASI
berubah menjadi lebih kental (susu belakang / hindmilk), yang mengandung
lebih banyak lemak dan gizi, untuk mengenyangkan bayi. Anda mungkin
dapat memperhatikan perubahan irama hisapan bayi, dari yang cepat,
lantas berhenti sebentar (saat terjadi turunnya susu), lalu hisapannya
menjadi lebih lambat diiringi dengan irama menelan susu. Anda sendiri
juga dapat merasakan turunnya susu dengan munculnya perasaan geli atau
tertusuk-tusuk di payudara.
Saat bayi mendapatkan cukup susu, biasanya ia akan melepaskan
payudara dengan sendirinya, atau jatuh tertidur. Tetapi jika anda merasa
perlu menghentikan bayi anda menyusui, pelan pelan tekan puting anda
dengan jari kelingking untuk memotong hisapan bayi. Jangan menarik
puting begitu saja saat bayi masih menghisap karena bisa mengakibatkan
lecet.
Sepuluh Keistimewaan Pemberian ASI
1. ASI adalah cairan hidup
ASI mengandung daya tahan tubuh dan enzim-enzim yang dibutuhkan tubuh
bayi dalam proses pencernaan makanan. Dengan begitu, nutrien yang masuk
sebagian besar akan terserap oleh tubuh bayi,Berbeda dengan susu
formula yang diistilahkannya sebagai cairan mati, penyerapan nutriennya
sangat tergantung pada enzim penyerapan yang jumlahnya dalam usus bayi
masihlah sedikit. Asal tahu saja, 1 sendok teh kolostrum memiliki nilai
gizi sesuai dengan kurang lebih 30 cc formula. Usus bayi dapat menyerap 1
sendok teh kolostrum tanpa ada yang terbuang, sedangkan untuk 30 cc
susu formula yang diisapnya, hanya satu sendok teh sajalah yang dapat
diserap ususnya. Sisa susu formula yang tidak terserap akan menjadi
sampah dalam usus bayi
2. Menyusui bukanlah sekadar memberi makan, tapi juga mendidik anak.
Sambil menyusui, eluslah si bayi dan dekaplah dengan hangat. Tindakan
ini sudah dapat menimbulkan rasa aman pada bayi, sehingga kelak ia akan
memiliki tingkat emosi dan spiritual yang tinggi. Ini menjadi dasar
bagi pertumbuhan manusia menuju sumber daya manusia yang baik dan lebih
mudah untuk menyayangi orang lain.
3. Kolostrum memiliki daya tahan tubuh 17-20 kali lebih baik dibanding ASI berikutnya.
Jumlah kolostrum memang tidak banyak. Kolostrum hanya tersedia mulai
hari pertama hingga maksimal hari ketiga atau keempat. Menyusui tidak
menyusui, kolostrum tetap ada. Setelah itu, keluar susu peralihan. Pada
hari pertama mungkin hanya diperoleh 30 cc. Namun, dalam setiap tetesnya
terdapat berjuta-juta satuan zat antibodi. SIgA adalah antibodi yang
hanya terdapat dalam ASI. Kandungan SIgA dalam kolostrum pada hari
pertama adalah 800 gr/100 cc. Selanjutnya mulai berkurang menjadi 600
gr/100 cc pada hari kedua, 400 gr/100 cc pada hari ketiga, dan 200
gr/100 cc pada hari keempat.
4. Ibu menyusui dapat mengonsumsi apa saja, kecuali rokok, minuman keras, dan narkoba.
Ada sebagian orang berpendapat, ibu menyusui jangan makan sambal
nanti bayinya mencret. Atau, jangan minum es nanti bayinya batuk.
Pendapat ini tidak benar. Tak ada larangan makanan yang mutlak bagi ibu
menyusui. Tapi, memang ada sebagian bayi yang tidak kuat terhadap
makanan tertentu. Ini biasanya ditandai dengan mencret pada bayi. Untuk
menghindarinya, ibu cukup tidak mengonsumsi makanan tersebut.
5. Agar produksi ASI optimal, ibu harus berpikir positif bahwa ia mampu memberikan ASI.
Produksi ASI sangat dipengaruhi kondisi psikis si ibu. Bila hati ibu
tenang, bahagia, maka produksi ASI-nya bakal berlimpah. ASI diproduksi
sesuai dengan permintaan. Bila bayi Anda butuh 100 cc maka ASI yang
bakal diproduksi pun 100 cc. Jadi, jangan takut ASI-nya tidak mencukupi
kebutuhan bayi. Kemungkinan hanya 1 dari 1.000 wanita yang tidak dapat
menyusui. Oleh karena itu setiap ibu harus yakin dapat menyusui bayinya.
6. Kebutuhan cairan bagi ibu yang menyusui akan diatur oleh tubuh ibu itu sendiri.
Bila ibu butuh cairan, pasti akan timbul rasa haus. Kalau ada
anggapan harus banyak minum dapat menghasilkan ASI yang banyak, itu
hanyalah mitos.
7. ASI tak bakalan basi.
ASI selalu diproduksi oleh pabriknya di wilayah payudara. Bila gudang
ASI telah kosong. ASI yang tidak dikeluarkan akan diserap kembali oleh
tubuh ibu. Jadi, ASI dalam payudara tak pernah basi dan ibu tak perlu
memerah dan membuang ASI-nya sebelum menyusui.
8. Wilayah aerola cukup dibersihkan dengan ASI.
Sebelum menyusui, jangan bersihkan aerola (daerah gelap sekitar
puting) dengan air. Gunakan ASI, karena sudah mengandung antibodi.
9. ASI menjadikan anak lebih pandai.
Menurut penelitian pada tahun 1997, kepandaian anak yang minum ASI
pada usia 9 1/2 tahun mencapai 12,9 poin lebih tinggi daripada anak-anak
yang minum susu formula.
10. Menyusui dapat dilakukan hingga anak berusia 2 tahun.
Menyusui dengan ASI sampai dengan usia anak mencapai 2 tahun masih
mampu memenuhi 1/3 kebutuhan kalori, 1/3 kebutuhan protein, 45 persen
kebutuhan akan vitamin A dan 90 persen
Kebutuhan akan vitamin C.
Begitu banyak manfaat ASI untuk sang buah hati, sepuluh keajaibannya antara lain:
1. ASI memperkuat sistem kekebalan tubuh. Komponen utama pembangun sistem kekebalan tubuh pada ASI adalah prebiotik
2. ASI menurunkan terjadinya resiko alergi
3. ASI menurunkan resiko terjadinya penyakit pada saluran cerna, seperti diare dan meningkatkan kekebalan pada sistem pencernaan
4. ASI menurunkan resiko gangguan pernafasan, seperti flu dan batuk
5. ASI kaya akan AA|DHA yang mendukung pertumbuhan kecerdasan anak
6. ASI mengandung prebiotik alami untuk mendukung pertumbuhan flora usus
7. ASI memiliki komposisi nutrisi yang tepat dan seimbang (dimana cuma ASI yang memilikinya)
8. Bayi-bayi yang diberikan ASI menjadi lebih kuat. Menyusui juga
menurunkan terjadinya resiko obesitas saat ia tumbuh besar kelak.
9. Bayi-bayi yang menerima ASI memiliki resiko lebih rendah dari penyakit jantung dan darah tinggi di kemudian hari
10. Menurut hasil penelitian, menyusui telah terbukti dapat menurunkan resiko kanker payudara, kanker ovarium, dan osteoporosis.
Pompa bisa bikin ASI terkontaminasi
Pompa berbentuk squeeze and bulb yang terbuat dari karet dan
berbentuk bola tidak disarankan untuk digunakan karena mempunyai
beberapa kekurangan: (1) Kurang steril karena bulb-nya sulit
dibersihkan. Dengan demikian, ASI yang dipompa pun akan lebih mudah
tercemar. (2) Bulb yang terbuat dari karet akan menyulitkan pengukuran
tekanan negatif yang diperlukan. (3) Bentuknya yang kaku dapat membuat
payudara lecet. Malahan, cara menekan payudara yang tidak benar bisa
merusak jaringannya, sehingga ASI tidak banyak keluar.
Pompa piston (dengan tuas piston yang dapat ditarik dan berbentuk
seperti suntikan) ataupun pompa elektrik lebih disarankan. Namun, yang
paling baik, karena murah dan higienis, adalah memerah dengan jari. Cara
ini lebih praktis karena ibu tidak perlu membawa pompa ASI kemana-mana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar