Kamis, 29 Maret 2012

Kapan dan Bagaimana sebaiknya dalam memakai ASI donor?

Sesuai perintah Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 233, yang menunjukkan bahwa begitu pentingnya ASI bagi bayi. maka ketika ibu tidak bisa memberikan ASI, Donor ASI atau mencari ibu susuan adalah langkah yang paling tepat.

Pada zaman rasulullah dahulu sudah dikenal dengan yang namanya ibu susuan. Dan rasulullah tidak melarang, menegur, atau mengharamkan. Artinya bahwa hal tersebut diperbolehkan dalam Islam. sehingga jika ibu tidak bisa menyusui, lebih baik mencari pendonor ASI sebgai bentuk ketaatan terhadap perintah Allah yaitu menyusui sampai dengan 2 tahun.

Diriwayatkan bahwa setelah Beliau Shallallaahu `Alaihi wa Sallam lahir, ibunya Aminah adalah wanita yang pertama kali menyusui dan kemudian dilanjutkan oleh Tsuwaibah, hamba sahaya Abu Lahab yang kebetulan sedang menyusui anaknya bernama Masruh. Tsuwaibah sebelumnya juga menyusui Hamzah bin Abdul Muthalib dan Abu Salamah bin Abdul-Asad Al-Makhzumy.

Tradisi yang berjalan di kalangan Bangsa Arab yang relatif sudah maju adalah mereka mencari wanita-wanita yang bisa menyusui  anak-anaknya, sebagai langkah untuk menjauhkan anak-anak itu dari penyakit yang yang menjalar di daerah tersebut; Dengan tujuan agar tubuh bayi menjadi kuat, otot-ototnya kekar dan agar keluarga yang menyusui dapat melatih bahasa Arab.

Maka Abdul Muththalib mencari para wanita yang bisa menyusui bagi Rasulullah Shallallaahu `Alaihi wa Sallam. Dia meminta kepada wanita dari Bani Sa'd bin Bakr agar menyusui beliau, yaitu Halimah bin Abu Dzu'aib, dengan didamping suaminya, Al Harits bin Abdul Uzza, yang berjuluk Abu Kabsyah, dari kabilah yang sama.

Saudara-saudara Nabi Shallallaahu `Alaihi wa Sallam dari satu susuan di sana adalah Abdullah bin Al Harits, Anisah binti AL Harrits, Hudzafah atau Judzamah binti Al Harits, yang julukannya lebih popular dari namanya sendiri, yaitu Asy Syaima. Wanita inilah yang menyusui anak paman beliau, Abu Sufyan bin Al Harits bin Abdul Muththalib.


Paman beliau, Hamzah bin Abdul Muththalib juga disusui di Bani Sa'd bin Bakr. Suatu hari ibu susuan Rasulullah Shallallaahu `Alaihi wa Sallam ini juga pernah menyusui Hamzah Radiallahu `Anhu. Jadi Hamzah Radyallahu `Anhu adalah saudara sepersusuan dari kedua pihak yaitu Tsuwaibah dan dari Halimah As-Sa'diyah.

Dari uraian di atas terlihat begitu jelas mengenai bagaimana Rasulullah Shallallaahu `Alaihi wa Sallam  memiliki ibu susuan dan saudara persusuan. Sehingga menambah kekuatan dan keyakinan bahwa sungguh indah menjadi seorang ibu susuan  atau bahkan mengupayakan anak kita memiliki ibu susuan, karena keberkahan semakin melimpah diiringi bertambah panjangnya tali silaturahim dengan banyak saudara dan jaminan kualitas hidup anak terjaga.

Air susu yang ibu miliki sesungguhnya telahmencukupi kebutuhan buah hati, bahkan berlebih. Banyaknya jumlah ASI yang dihasilkan tergantung pada permintaan, sehingga jika Ibu mulai memompa susu ekstra untuk menyumbang maka tubuh ibu akan merespon dengan memproduksi lebih banyak ASI.

Beberapa keadaan dimana dibutuhkan bantuan ibu susuan / Donor ASI adalah (HMBANA, 2008; Tully, 2002; WHO, 2003; American Academy of Pediatrics/AAP (Gartner et al., 2005); sebagai alternatif ketika ibu mengalami kesulitan dalam memproduksi ASI.

  1. Pada bayi prematur,  dimana ibu kandung mereka mengalami kesulitan dalam memerah ASI sedangkan kemampuan hisap bayi masih lemah.
  2. Bayi yang sakit dengan usia lebih tua, dimana produksi ASI ibu telah menurun karena frekuensi menyusu berkurang yang disebabkan karena bayi telah mendapatkan makanan pendamping ASI sebelumnya.
  3. Bayi dengan kelainan bibir sumbing, Down Syndrome, dan sebagainya dimana ibu terganggu secara emosi sehingga produksi ASI terhambat.
  4. Alergi terhadap susu selain ASI atau makanan pengganti ASI lainnya.
  5. Sebagai tambahan nutrisi pasca bedah ( postsurgical nutrition ), seperti pembedahan saluran usus, Infeksi saluran pencernaan kronis (severe gastrointestinal infections), kelainan metabolik (metabolic disorder)
  6. Sebagai tambahan pada bayi sehat, dimana ibu kandung mengalami penurunan produksi ASI karena suatu sebab.
  7. Ibu hamil yang masih menyusui dan prosuksi ASI mulai menurun.
  8. Ibu adopsi.

Berdasarkan QS. Al-Baqarah ayat 233:

"Dan jika kalian ingin anak-anak kalian disusukan oleh orang (wanita) lain maka tidak ada dosa bagi kalian apabila kalian memberikan pembayaran dengan cara yang ma’ruf."

Maka perhatikanlah ilmu dari Allah yang sangat berharga ini, betapa baru kini manusia mengetahui manfaat yang luar biasa dari ASI, sedangkan Allah telah mencantumkannya dalam kitabNya jauh sebelum itu.

Betapa Allah telah mengistimewakan air susu ibu dibandingkan air susu lain, dan tidak dianjurkan bayi manusia diberikan susu lain selain ASI, tidak air susu kambing, susu sapi, susu unta, yang tentunya dapat dengan mudah dicari ketika itu, apalagi susu formula. ASI tetaplah menjadi pilihan pertama dan utama walaupun bukan dari ASI kandung.

Tentunya harus diperhatikan dulu akhlaq dari pendonor/ibu susuan, karena itu akan berdampak pada bayi yaitu karena di dalam ASI terkandung RNA (pembawa sifat) dari ibu.

Dalam firmal Allah yang lain disebutkan,

" Dan jika mereka (istri-istri yang sudah ditalak) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hinga mereka bersalin, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)-mu untukmu, maka berikanlah kepada mereka upahnya; dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu),  dengan baik, dan jika kamu menemui kesulitan, maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya." (QS. Ath-Thalaq : 6)

Ibu dan ayah tercinta, telah banyak bukti-bukti bahwa ASI memiliki keberkahan dan khasiat yang luar biasa.  Penelitian terakhir dari para peneliti di Swedia bahwa ASI mengandung sebuah protein yang berfungsi untuk menghancurkan sel-sel kanker pada bayi:
(http://www.plosone.org/article/info:doi%2F10.1371%2Fjournal.pone.0009384) maka berikanlah hanya Air Susu ibu Manusia kepada buah hati tercinta dan sungguh
luar biasa hati setiap orang tua yang mencarikan ibu susuan bagi buah hatinya.

Semoga Bermanfaat,
Salam Cinta ASI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar