Jumat, 30 Maret 2012

Antibiotik Bukan Penyembuh Segala Penyakit

Antibiotik bukan obat penyembuh segala penyakit. Tepatlah mengunakan obat
yang mengandung antibiotik. Terlalu sering meminumnya justru membuat
bakteri kebal terhadap antibiotik.

Melawan bakteri. Antibiotik hanya menyembuhkan penyakit yang disebabkan
oleh bakteri, bukan virus. Penyakit yang disebabkan oleh virus akan sembuh
sendiri oleh kekebalan tubuh. Itu sebabnya, sebaiknya tidak sembarangan
memberi anak antibiotik. Karena pemberian antibiotik yang terus menerus
justru membuat kuman jadi resisten atau kebal terhadap ntibiotik. Bakteri
yang sudah kebal ini disebut Superbugs. Kalau sudah kebal, semua antibiotik
jadi tidak mempan lagi.

Apa jadinya jika balita benar-benar sakit dan memerlukan antibiotik
sedangkan antibiotik sudah tak mempan membunuh si kuman? Balita akan mudah
jatuh sakit, sakitnya lebih berat, risiko kematian meningkat, lama rawat
inap memanjang, dan biaya pun membengkak. Mari jadi orangtua yang bijak
dengan mengenal lebih jauh beberapa penyakit anak, sehingga tidak akan
sembarang memberinya antibiotik.

Kamis, 29 Maret 2012

Booster ASI Edisi Ngocok Perut ;)


Ada orang ambon berkunjung kerumah temannya yg orang papua, di sana di ajakin makan.
A : "Pa'ce ini sayur apa kah?... Luar biasa enak skali..!" P : "Itu sayur bambu (rebung)...!"

Besoknya dia makan lagi. So dia tanya kembali,
A : "Pa'ce ini sayur apa lagi?"
P : "Oh, itu sayur paku (pakis)...!"

MARI MENYUSUN BIRTH PLAN (PERENCANAAN PERSALINAN)


Kepada semua Klien saya selalu menganjurkan untuk menyusun birth plan. karena ini sangat penting untuk menghindari adanya pengalaman negatif, bahkan hingga Mal Praktek.
Memang agak "belum biasa" hal ini di lakukan di INDONESIA. tapi ingat ini Bayi Anda, Tubuh Anda, jadi Anda berhak untuk mengajukan Birth Plan. yang penting adalah coba komunikasikan dengan bahasa yang santun agar tidak ada mis komunikasi.
Sudah Saatnya Para ibu dan bapak lebih "SMART".
Ini adalah Contoh dari Birth Plan yang bisa Anda Adopsi.

Isi Kotak P3K Saat Mudik


Beberapa hari yang lalu, ada tweet yang mampir ke Twitternya Mommies Daily. “Mommies, apa saja obat-obatan yang perlu dibawa pada saat mudik?”. Karena jawabannya akan panjang, kita pun langsung menjawab..”Nanti kita tuliskan daftarnya untuk di blog yaa”.  So here it is...obat-obatan yang biasa dibawa Mommies Daily Editors (Me, Affi, Lita, Amal & Kirana) dikala bepergian.

Tentang Kencing Bayi yang Pernah Ditahnik Dengan Kurma atau Diobati dengan Madu

Tentang Kencing Bayi yang Pernah Ditahnik Dengan Kurma atau Diobati dengan Madu

Posted on 2 April 2010 by Ummu Shofiyyah al-Balitariyyah

Sudah maklum bahwa kencing bayi laki-laki yang belum makan makanan atau masih ASI ekslusif adalah najis ringan yang jika terkena pada pakaian cukup dibasahi dengan air, tanpa perlu mencucinya.
Lalu, bagaimana dengan kurma yang biasa ditahnikkan pada bayi yang baru lahir? Atau madu yang diberikan untuk mengobatinya jika sakit?

Macam-Macam Najis dan Cara Membersihkannya (4): Babi, Bangkai dan Su’ru

Macam-Macam Najis dan Cara Membersihkannya (4): Babi, Bangkai dan Su’ru



Babi
Tidak ada perbedaan pendapat di antara para ulama mengenainajis dan haramnya daging babi, lemaknya dan seluruh anggota tubuhnya. (Ensiklopedi Fiqh Wanita, I/28)

Macam-Macam Najis dan Cara Membersihkannya (3): Madzi dan Wadi, Kotoran Hewan yang Dagingnya Tidak Boleh Dimakan, dan Air Liur Anjing

Macam-Macam Najis dan Cara Membersihkannya (3): Madzi dan Wadi, Kotoran Hewan yang Dagingnya Tidak Boleh Dimakan, dan Air Liur Anjing



Madzi dan Wadi

Madzi adalah cairan bening, halus dan lengket yang keluar ketika adanya dorongan syahwat, seperti bercumbu, mengingat jima’ (persetubuhan) atau menginginkannya. Keluarnya madzi tidak memancar dan tidak diakhiri dengan rasa lemas atau kendornya syahwat, bahkan terkadang seseorang tidak merasakan keluarnya madzi. Air ini terjadi pada kaum lelaki maupun kaum wanita, akan tetapi lebih sering pada kaum wanita. Air tersebut adalah najis berdasarkan kesepakatan ulama.

Macam-Macam Najis dan Cara Membersihkannya (2): Darah Haidh dan Nifas

Macam-Macam Najis dan Cara Membersihkannya (2): Darah Haidh dan Nifas




Kedua hal ini telah sangat dikenal oleh kaum perempuan, dimana kita biasa menjumpai keduanya, dan tidak diragukan lagi bahwa darah haidh dan nifas terhukumi sebagai najis. Cara mensucikan darah haidh dan nifas adalah dengan membasuhnya dan mengusapnya dengan air hingga bekas darah tersebut hilang.

Macam-Macam Najis dan Cara Membersihkannya (1): Air Kencing dan Kotoran Manusia

Macam-Macam Najis dan Cara Membersihkannya (1): Air Kencing dan Kotoran Manusia




Menyucikan kedua najis tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut:

Najis berupa air kencing bayi/anak laki-laki yang belum mengkonsumsi makanan selain ASI, cara membersihkannya adalah denganmemerciki air pada tempat yang terkena air kencing bayi/anak laki-lakitanpa harus dibasuh dan diperas dengan tangan. Adapun jika anak tersebut sudah mengkonsumsi makanan lain disamping ASI, maka bagian yang terkena air kencingnyaharus dicuci.

Mengenal Najis


Masalah najis erat kaitannya dengan masalah ibadah, karena setiap ibadah yang dilakukan oleh seorang muslim haruslah bersih dari segala najis. Dan kebersihan seorang muslim menjadi ketentuan penting dalam hal kesempurnaan pelaksanaan ibadah, baik yang fardhu’ maupun sunnah. Akan tetapi, tidak sedikit dari kaum muslim yang belum bisa membedakan antara kotoran yang terhukumi sebagai najis dengan kotoran yang tidak terhukumi sebagai najis. Dan najis yang berupa kotoran dalam bentuk zhahir (nyata) dengan najis yang tidak berbentuk zhahir (nyata) seperti kotoran. Oleh karena itu, artikel kali ini akan membahas tentang najis, macam-macamnya dan cara membersihkannya.

CARA MENGATASI DIARE PADA ANAK

Diare tidak selalu dianggap penyakit yang harus diredam dengan obat-obatan anti diare. kebanyakan diare merupakan sinyal positif yang tidak boleh distop dengan obat. ini bisa merupakan indikasi bahwab dalam pencernaan kita sudah terjadi penumpukan toksik atau terjadi infeksi karena penumpukan toksik

KONSTIPASI

Dalam waktu – waktu tertentu anak kita akan mengalami konstipasi. Dari yang semula buang air besar sehari bisa dua  atau tiga kali menjadi berhari – hari tidak buang air. Konstipasi yang dialami si anak banyak penyebabnya, bisa jadi tidak cock susu, tidak cocok makanan instan, atau banyak penyebab lainnya. Tetapi hal yang perlu kita tarik benang merahnya adalah Konstipasi merupakan cara tubuh memberi tahu kita bahwa keseimbangan bakteri di usus sedang terganggu, bakteri baik dalam usus kalah jumlah daripada  bakteri jahatnya. Ketidakseimbangan itu, penyebab umumnya adalah pola makan yang salah dan tidak seimbang.

Hukum Menyusui Ketika Hamil

Hukum Menyusui Ketika Hamil

Posted on 22 Mei 2011 by Ummu Shofiyyah al-Balitariyyah


Menanggapi pertanyaan Ummu Muhammadtentang hukum menyusui anak dalam keadaan hamil, maka kami bawakan fatwa dari Syaikh ‘Abdul  ‘Aziz bin Baz dan sedikit tambahan… semoga bisa memberi  faidah..
***
Oleh: Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Bazrohimahulloh

Resiko pemberian MPASI terlalu dini

  • Resiko pemberian MPASI terlalu dini
    (Dirangkum & ditulis bebas oleh Luluk Lely Soraya)

    Banyak sekali pertanyaan dan kritik yang timbul mengenai pemberian MPASI di usia < 6 bl. Bahkan banyak dari kita tidak pernah tahu mengapa WHO & IDAI mengeluarkan statement bahwa ASI eksklusif (ASI saja tanpa tambahan apapun bahkan air putih sekalipun) diberikan pada 6 bl pertama kehidupan seorg anak. Kemudian setelah umur 6 bulan anak baru mulai mendapatkan MPASI berupa bubur susu, nasi tim, buah, dsb.

Surat untuk OZA si sarjana ASI

Usiamu menginjak 6 bulan saat Ramadhan datang. Ratusan hari kemarin Kamu hanya bergantung padaku, untuk melepas dahaga dan menuntaskan laparmu. ASI. Cairan ajaib yang menumbuhkan tubuhmu, mengobati sakitmu dan menentramkan hatiku.

Air Susu Ibu (ASI) dan Keutamaannya Dalam al-Qur’an dan As-Sunnah

Uraian ini sangat panjang, tidak disarankan bagi yang membacanya melalui ponsel ...semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum

Air Susu Ibu (ASI) dan Keutamaannya Dalam al-Qur’an dan As-Sunnah

Tulisan ini merupakan posting ulang dari tulisan kami yang pernah diposting di tholib.wordpress.com. Kali ini kami posting ulang dengan beberapa revisi dan tambahan berupa fatwa Syaikh Muqbil bin Hadi al-Wadi’i rohimahulloh tentang hukum menyusui setelah anak berusia lebih dari dua tahun.

Semoga bisa menambah faidah tentang pentingnya ASI dan keutamaannya sebagai salah satu “Imunisasi Nabawi“…

*****

Alloh ‘azza wa jalla berfirman :

يُوصِيكُمُ اللَّهُ فِي أَوْلَادِكُمْ 

Alloh mewasiatkan kepada kalian tentang anak-anak kalian” [QS. an-Nisa' : 11]

Di antara tanggung jawab pertama orang tua ketika si buah hati lahir adalah memberinya nafkah yang mencukupi kebutuhannya, mulai dari pakaian sampai makanan. Dan al-Hamdulillah, di antara tanda kesempurnaan ciptaan Alloh ta’ala adalah diciptakannya ASI bagi para wanita (bahkan hewan mamalia betina) yang telah melahirkan sebagai makanan bagi anaknya. Dan menurut penelitian para Dokter sekarang ini bahwa ASI adalah makanan terbaik bagi bayi, bahkan bagi bayi yang lahir premature.

Dan Kolostrum (ASI yang keluar di awal-awal setelah melahirkan, berwarna kekuning-kuningan) menurut beberapa literatur merupakan “imunisasi alami” bagi bayi atau sebagai obat yang mengandung zat kekebalan yang sangat berguna bagi bayi, karena dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi dan alergi.

Dan juga terdapat dalil-dalil dari al-Qur’an dan as-Sunnah tentang ASI dan menyusui ini, sebagiannya akan kami bawakan berikut ini.

***

PERINTAH BAGI PARA IBU UNTUK MENYUSUI ANAKNYA

Alloh ‘azza wa jalla berfirman :

وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يُتِمَّ الرَّضَاعَةَ وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلَّا وُسْعَهَا لَا تُضَارَّ وَالِدَةٌ بِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُودٌ لَهُ بِوَلَدِهِ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذَلِكَ فَإِنْ أَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا وَإِنْ أَرَدْتُمْ أَنْ تَسْتَرْضِعُوا أَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِذَا سَلَّمْتُمْ مَا آَتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” [QS al-Baqoroh : 233]

Lafadz ayat : [وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلَادَهُنّ...َ], bentuknya adalah khobar (pengabaran) tapi bermakna perintah, sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Mandzur dalam Lisanul Arob (8/125), as-Sa’di dalam tafsirnya (hal. 103), dll.

Berkata al-Hafidz Ibnu Katsir dalam tafsirnya (1/633) : “Ini merupakan petunjuk dari Alloh ta’ala kepada para ibu agar mereka menyusui anak-anaknya dengan penyusuan yang sempurna yaitu 2 tahun, maka tidak dianggap sebagai ‘menyusu’ jika lebih dari itu. Oleh karena itu Alloh berfirman : [لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يُتِمَّ الرَّضَاعَةَ] “yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan“, dan kebanyakan para imam berpendapat bahwa persusuan tidaklah menjadikan mahrom kecuali jika usia yang disusui masih di bawah 2 tahun, sehingga jika seorang anak menyusu sedangkan umurnya sudah lebih dari 2 tahun maka hal itu tidak menjadikannya mahrom.” –selesai nukilan dari Ibnu Katsir-
***

PEMBERIAN ASI SECARA SEMPURNA SAMPAI DISAPIH MERUPAKAN JASA KEDUA ORANG TUA

Alloh ta’ala berfirman :

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ
إِلَيَّ الْمَصِيرُ

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuanya; ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, danmenyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.“ [QS Luqman : 14]

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: “Wahai Robb-ku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”.” [QS al-Ahqof : 15]

Faidah :

Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya (7/280): “Dan ‘Ali rodhiyallohu anhu telah berdalil dengan ayat ini bersama ayat dalam surat Luqman :

وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ

“…dan menyapihnya dalam dua tahun…” [QS luqman : 14]

Dan juga firman Alloh :

وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يُتِمَّ الرَّضَاعَةَ

“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan” [QS al-Baqoroh : 233]

Bahwa lama kehamilan minimal adalah 6 bulan, dan ini adalah istimbath yang kuat dan shohih. Dan ‘Utsman dan sekelompok shohabat menyepakati pendapatnya tersebut, radhiyallohu anhum–selesai nukilan dari Ibnu Katsir-

Dan al-Hafidz Ibnu Katsir juga membawakan tafsir ayat ini dari Ibnu ‘Abbasrodhiyallohu anhuma dari riwayat Ibnu Abi Hatim. Beliau berkata (7/280): Berkata Ibnu Abi Hatim:
Haddatsana Ayahku (Abu Hatim, pent), Haddatsana Farwah bin Abil Maghro’, haddatsana Ali bin Mishar, dari Dawud bin Abi hind, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, ia berkata : “Jika seorang wanita melahirkan pada usia kehamilan 9 bulan, maka cukup bagi anaknya menyusu selama 21 bulan. Jika ia melahirkan pada usia kehamilan 7 bulan, maka cukup bagi anaknya menyusu selama 23 bulan. Dan jika ia melahirkan pada usia kehamilan 6 bulan, maka 2 tahun penuh. Karena Alloh ta’alaberfirman :

وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلاثُونَ شَهْرًا

“Dan mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan.” [QS. Al-Ahqof : 15] –selesai nukilan dari Ibnu Katsir-
***

DIBOLEHKANNYA MENCARI IBU SUSUAN UNTUK MEMBERIKAN ASI KEPADA BAYI

وَإِنْ أَرَدْتُمْ أَنْ تَسْتَرْضِعُوا أَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِذَا سَلَّمْتُمْ مَا آَتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

“Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” [QS al-Baqoroh : 233]

أَسْكِنُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ سَكَنْتُمْ مِنْ وُجْدِكُمْ وَلَا تُضَارُّوهُنَّ لِتُضَيِّقُوا عَلَيْهِنَّ وَإِنْ كُنَّ أُولَاتِ حَمْلٍ فَأَنْفِقُوا عَلَيْهِنَّ حَتَّى يَضَعْنَ حَمْلَهُنَّ فَإِنْ أَرْضَعْنَ لَكُمْ فَآَتُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ وَأْتَمِرُوا بَيْنَكُمْ بِمَعْرُوفٍ وَإِنْ تَعَاسَرْتُمْ فَسَتُرْضِعُ لَهُ أُخْرَى

“Dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah dicerai) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu maka berikanlah kepada mereka upahnya, dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya.“ [QS ath-Tholaq : 6]

Berkata al-Hafidz Ibnu Katsir (8/153) :

أي: وإن اختلف الرجل والمرأة، فطلبت المرأة أجرة الرضاع كثيرًا ولم يجبها الرجل إلى ذلك، أو بذل الرجل قليلا ولم توافقه عليه، فليسترضع له غيرها فلو رضيت الأم بما استؤجرت عليه الأجنبية فهي أحق بولدها.

“Yakni : jika seorang laki-laki berselisih dengan seorang wanita (istri yang dicerai yang sudah melahirkan bayi, pent), lalu wanita itu meminta upah penyusuan yang banyak dan laki-laki itu tidak setuju dengan itu, atau laki-laki tersebut cuma mau mengeluarkan sedikit upah dan wanita tersebut tidak setuju dengannya, maka hendaknya laki-laki tersebut mencari wanita lain yang mau menyusui bayinya selain wanita tadi. Seandainya ibu bayi tersebut telah ridho (untuk menyusui anaknya) dengan besar upah yang diberikan kepada wanita lain itu, maka ia lebih berhak terhadap anaknya.”

Dan di sini tidak disebut ataupun disindir sama sekali tentang susu-susu lain selain ASI jika ibu bayi tersebut tidak bisa menyusuinya, akan tetapi yang disebutkan adalah ASI dari ibu susu sebagai pengganti ASI ibu bayi tersebut. Ini menandakan ASI adalah makanan terbaik bagi bayi.

Dan ayat-ayat di atas juga merupakan dalil tentang bolehnya ibu susu mengambil upah atas persusuannya.
***

KISAH NABI MUSA

وَحَرَّمْنَا عَلَيْهِ الْمَرَاضِعَ مِنْ قَبْلُ فَقَالَتْ هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى أَهْلِ بَيْتٍ يَكْفُلُونَهُ لَكُمْ وَهُمْ لَهُ نَاصِحُونَ فَرَدَدْنَاهُ إِلَى أُمِّهِ كَيْ تَقَرَّ عَيْنُهَا وَلا تَحْزَنَ وَلِتَعْلَمَ أَنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لا يَعْلَمُونَ

“Dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui(nya) sebelum itu; maka berkatalah saudara perempuan Musa: “Maukah kamu aku tunjukkan kepadamu keluarga yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?” Maka Kami kembalikan Musa kepada ibunya, supaya senang hatinya dan tidak berduka cita dan supaya ia mengetahui bahwa janji Allah itu adalah benar, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.“ [QS al-Qoshosh : 12-13]
***

FAIDAH DARI KISAH WANITA AL-GHOMIDIYYAH

Dalam kisah wanita al-Ghomidiyyah yang mengaku berzina dan minta dirajam terdapat faidah tentang pentingnya menyusui bagi anak. Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam menunda hukuman rajamnya sampai ia melahirkan dan menyapih anaknya. Kami nukilkan kisahnya secara ringkas dari hadits Buroidah rodhiyallohu anhu:

فَجَاءَتْ الْغَامِدِيَّةُ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي قَدْ زَنَيْتُ فَطَهِّرْنِي وَإِنَّهُ رَدَّهَا فَلَمَّا كَانَ الْغَدُ قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ لِمَ تَرُدُّنِي لَعَلَّكَ أَنْ تَرُدَّنِي كَمَا رَدَدْتَ مَاعِزًا فَوَاللَّهِ إِنِّي لَحُبْلَى قَالَ إِمَّا لَا فَاذْهَبِي حَتَّى تَلِدِي فَلَمَّا وَلَدَتْ أَتَتْهُ بِالصَّبِيِّ فِي خِرْقَةٍ قَالَتْ هَذَا قَدْ وَلَدْتُهُ قَالَ اذْهَبِي فَأَرْضِعِيهِ حَتَّى تَفْطِمِيهِ فَلَمَّا فَطَمَتْهُ أَتَتْهُ بِالصَّبِيِّ فِي يَدِهِ كِسْرَةُ خُبْزٍ فَقَالَتْ هَذَا يَا نَبِيَّ اللَّهِ قَدْ فَطَمْتُهُ وَقَدْ أَكَلَ الطَّعَامَ فَدُفِعَ الصَّبِيُّ إِلَى رَجُلٍ مِنْ الْمُسْلِمِينَ ثُمَّ أَمَرَ بِهَا فَحُفِرَ لَهَا إِلَى صَدْرِهَا وَأَمَرَ النَّاسَ فَرَجَمُوهَا

“Lalu datang seorang wanita al-Ghomidiyyah, ia berkata : “wahai Rosululloh, aku telah berzina, maka sucikanlah aku!” Dan Rosululloh menolaknya. Ketika keesokan harinya, wanita itu berkata : “Wahai Rosululloh, mengapa engkau menolakku? Mungkin engkau menolakku sebagaimana engkau telah menolak Ma’iz, maka demi Alloh aku ini hamil!” Rosululloh berkata : “Tidak, pergilah sampai engkau melahirkan.” Ketika ia sudah melahirkan, ia mendatangi Rosululloh dengan membawa bayinya pada sebuah kain, ia berkata : “Ini aku sudah melahirkan.” Rosululloh berkata : “Pergilah dan susuilah ia sampai engkau menyapihnya!” Ketika ia telah menyapihnya, ia mendatangi Rosululloh dengan bayinya yang membawa remukan roti di tangannya, maka ia berkata : “Ini wahai Nabi Alloh, aku sudah menyapihnya dan ia sudah makan makanan.” Maka anak itu diserahkan kepada seseorang dari kaum muslimin, kemudian beliau memerintahkan untuk merajamnya, maka digalikan untuknya lubang sedalam dadanya lalu beliau memerintahkan orang-orang, kemudian mereka merajamnya.”
[HR. Muslim no. 1695, Abu Dawud no. 4442, Ahmad no. 22999, Ibnu Abi Syaibah no. 28809, dll dari jalan Abdulloh bin Buroidah, dari Buroidah]

Dalam riwayat lain Rosululloh berkata :

إِذًا لَا نَرْجُمُهَا وَنَدَعُ وَلَدَهَا صَغِيرًا لَيْسَ لَهُ مَنْ يُرْضِعُهُ فَقَامَ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ فَقَالَ إِلَيَّ رَضَاعُهُ يَا نَبِيَّ اللَّهِ قَالَ فَرَجَمَهَا

“Kalau begitu kita tidak bisa merajamnya sedangkan kita biarkan anaknya yang masih kecil tanpa ada yang menyusuinya.” Lalu bangkit seorang dari Anshor, ia berkata : “aku yang akan menanggung persusuannya wahai Nabi Alloh.” Buroidah berkata : lalu wanita itu dirajam.
[HR. Muslim no. 1695 dari jalan Sulaiman bin Buroidah, dari Buroidah]

Al-Imam an-Nawawi berkata dalam Syarh Muslim (11/202) : “Dan Ketahuilah! Bahwa madzhab asy-Syafi’i, Ahmad, Ishaq, dan yang masyhur dari madzhab Malik : bahwa seorang wanita boleh tidak dirajam sampai didapatkan orang lain yang menyusui bayinya, dan jika tidak didapatkan maka wanita itu sendiri yang menyusuinya sampai disapih, baru kemudian dirajam.”

Seandainya menyusui bayi dengan ASI adalah perkara yang sepele atau tidak penting bagi bayi tersebut, tentu Rosulullohshollallohu alaihi wa sallam tidak akan menunda hukum rajam tersebut.
***

PERSUSUAN MENJADIKAN MAHROM

Dalam hadits ‘Aisyah :

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ عِنْدَهَا وَأَنَّهَا سَمِعَتْ صَوْتَ رَجُلٍ يَسْتَأْذِنُ فِي بَيْتِ حَفْصَةَ قَالَتْ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذَا رَجُلٌ يَسْتَأْذِنُ فِي بَيْتِكَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُرَاهُ فُلَانًا لِعَمِّ حَفْصَةَ مِنْ الرَّضَاعَةِ قَالَتْ عَائِشَةُ لَوْ كَانَ فُلَانٌ حَيًّا لِعَمِّهَا مِنْ الرَّضَاعَةِ دَخَلَ عَلَيَّ فَقَالَ نَعَمْ الرَّضَاعَةُ تُحَرِّمُ مَا تُحَرِّمُ الْوِلَادَةُ

Ketika Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam berada di rumahnya, ia (Aisyah) mendengar suara laki-laki minta izin (untuk masuk) di rumah Hafshoh. Aisyah berkata : lalu aku katakan : “wahai Rosululloh, laki-laki ini minta izin di rumahmu” Nabi shollallohu alaihi wa sallam berkata : “aku melihat ia adalah si Fulan, paman susunya Hafshoh” Aisyah berkata : “seandainya si Fulan masih hidup (paman susunya Aisyah) ia boleh masuk menemuiku?” Rosululloh berkata : “ya, persusuan menjadikan mahrom sebagaimana seseorang menjadi mahrom karena sebab kelahiran.”
[HR. al-Bukhori no. 2503, 2938 & 4811, Muslim no. 1444, dll]
***

ASI MENUMBUHKAN TULANG DAN DAGING

Ibnu Mas’ud rodhiyallohu anhu berkata :

لارضاع إلا ما شد العظم وأنبت اللحم

“Tidaklah dikatakan persusuan kecuali apa-apa yang menguatkan tulang dan menumbuhkan daging.”

[HR. Abu Dawud no. 2059, dishohihkan al-Albani (yakni secara mauquf dengan syawahid-nya pada riwayat Ahmad, ad-Daruquthni dan al-Baihaqi)]
***

ASALNYA WANITA ADALAH DI RUMAH

Allah berfirman :

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى

“Tetaplah kalian (para wanita) di rumah-rumah kalian, dan janganlah kalian berhias sebagaimana orang-orang jahiliyyah dahulu berhias” [QS. al-Ahzab : 33]

Salah satu hikmah dari perintah ini adalah agar mereka dapat menyusui anak-anaknya dengan sempurna. Berbeda dengan para wanita karir yang sibuk bekerja di luar rumah, sehingga kebanyakan anak-anak mereka menyusu dengan susu formula.

Dari Ibnu Umar rodhiyallohu anhuma, Rosululloh shollallohu alaihi wa sallambersabda :

كُلُّكُمْ رَاعٍ فَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالْأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ أَلَا فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

“Ketahuilah! Setiap dari kalian adalah orang yang diberi amanah, maka setiap kalian akan ditanya tentang amanahnya. Seorang amir (pemimpin suatu negri, pent) yang memimpin manusia adalah orang yang diberi amanah, dan ia akan ditanya tentang mereka. Dan seorang laki-laki adalah orang yang diberi amanah terhadap keluarganya, dan ia akan ditanya tentang mereka. Dan seorang wanita adalah orang yang diberi amanah terhadap rumah dan anak suaminya, dan ia akan ditanya tentang mereka. Dan seorang budak adalah orang yang diberi amanah terhadap harta majikannya, dan ia akan ditanya tentangnya. Ketahuilah! Setiap dari kalian adalah orang yang diberi amanah, maka setiap kalian akan ditanya tentang amanahnya.” [HR. al-Bukhori no. 2416, Muslim no. 1829, dll]

Kata [رَاعٍ] dalam hadits di atas biasanya diterjemahkan “pemimpin”, akan tetapi kami terjemahkan dengan “orang yang diberi amanah” karena arti [رَاعٍ] dalam hadits ini adalah [حافِظٌ مُؤْتَمَنٌ] / “penjaga yang diberi amanah“, sebagaimana dijelaskan dalam an-Nihayah fi Ghoribil Atsar (2/581) dan Lisanul Arob (14/325).
***

IBROHIM PUN MENYEMPURNAKAN PERSUSUANNYA DI SURGA

Ibrohim di sini adalah anak Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam dari Mariyyah al-Qibthiyyah yang meninggal ketika masih bayi.

Dari al-Barro’ rodhiyallohu anhu:

لَمَّا مَاتَ إِبْرَاهِيم قَالَ النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ لَهُ مُرْضِعًا فِي الْجَنَّة

Ketika Ibrohim meninggal, Nabi shollallohu alaihi wa sallam bersabda : “Ia memiliki ibu susu di surga.”
[HR. al-Bukhori no. 1316, 3082 & 5842, dll]

Dalam lafadz lainnya Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ لَهُ مُرْضِعًا يُتِمُّ رَضَاعَهُ فِيْ الْجَنَّةِ

“Ia memiliki ibu susu yang menyempurnakan persusuannya di surga.”
[HR. Ahmad no. 18647 & 18727]

Ibnu Hajar dalam al-Fath (10/579) berkata :

لِأَنَّهُ لَمَّا مَاتَ كَانَ اِبْن سِتَّة عَشَرَ شَهْرًا أَوْ ثَمَانِيَة عَشَرَ شَهْرًا عَلَى اِخْتِلَاف الرِّوَايَتَيْنِ ، وَقِيلَ إِنَّمَا عَاشَ سَبْعِينَ يَوْمًا

“…karena ia (Ibrohim) ketika meninggal adalah pada usia 16 bulan atau 18 bulan dengan adanya khilaf antara dua riwayat, dan dikatakan bahwa ia hanya hidup selama 70 hari.”
Akan tetapi, kami belum menemukan pendapat para ‘ulama tentang masalah apakah menyempurnakan persusuan di surga ini khusus bagi Ibrohim saja ataukah juga berlaku bagi bayi-bayi lainnya yang meninggal sebelum disapih? Wallohu A’lam.
***

RUKHSHOH BAGI IBU YANG MENYUSUI UNTUK MENINGGALKAN PUASA

Terdapat rukhshoh (keringanan) dalam syari’at bagi para ibu yang sedang menyusui untuk meninggalkan puasa Romadhon dengan membayar fidyah sebagai gantinya (dan masalah mengganti puasa ini ada khilaf dan bukan sekarang waktu untuk membahasnya). Hal ini disebabkan adanya masyaqqoh (kesulitan) untuk menyusui sambil berpuasa, dimana ibu menyusui butuh untuk minum dan makan yang mencukupi agar dirinya tetap kuat menyusui dan juga agar produksi ASI tetap lancar. Hal ini juga menunjukkan pentingnya menyusui anak dengan ASI. Karena seandainya tidak penting, bisa saja syari’at menentukan ibu menyusui tetap wajib berpuasa dan bayinya diberi minum dari susu-susu lain seperti susu sapi, dll. Sebagaimana dalam sebuah Mandhumah (syair):

الدين جاء لسعادة البشر **** ولانتفاء الشر عنهم والضرر

Ad-Diin datang untuk kemashlahatan manusia
………. Dan untuk menolak keburukan dan madhorot dari mereka
Dari Anas bin Malik al-Ka’bi rodhiyallohu anhu, ia berkata :

أَغَارَتْ عَلَيْنَا خَيْلُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَوَجَدْتُهُ يَتَغَدَّى فَقَالَ ادْنُ فَكُلْ فَقُلْتُ إِنِّي صَائِمٌ فَقَالَ ادْنُ أُحَدِّثْكَ عَنْ الصَّوْمِ أَوْ الصِّيَامِ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى وَضَعَ عَنْ الْمُسَافِرِ الصَّوْمَ وَشَطْرَ الصَّلَاةِ وَعَنْ الْحَامِلِ أَوْ الْمُرْضِعِ الصَّوْمَ أَوْ الصِّيَامَ وَاللَّهِ لَقَدْ قَالَهُمَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كِلْتَيْهِمَا أَوْ إِحْدَاهُمَا فَيَا لَهْفَ نَفْسِي أَنْ لَا أَكُونَ طَعِمْتُ مِنْ طَعَامِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Kuda Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam lari kepada kami, lalu aku datangi Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam, aku mendapatinya sedang makan pagi, beliau berkata : “Mendekat dan makanlah!” Aku katakan : “aku sedang puasa”, lalu beliau berkata : “mendekatlah, aku akan mengabarkan kepadamu tentang puasa, sesungguhnya Alloh ta’ala telah menggugurkan puasa dan setengah sholat bagi musafir, dan juga puasa bagi wanita hamil atau menyusui.” (Anas berkata) Demi Alloh! beliau telah mengucapkan keduanya atau salah satunya, aduhai sesalnya diriku tidak makan makanannya Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam.
[HR. at-Tirmidzi no. 715, Abu Dawud no. 2408, an-Nasa'i no. 2276, dll. Dishohihkan al-Albani dalam Shohih Abi Dawud no. 2107]
***

MENYUSUI SETELAH ANAK BERUSIA LEBIH DARI 2 TAHUN

Menyusui yang sempurna adalah sampai anak berusia 2 tahun sebagaimana dalam al-Baqoroh ayat 233, atau 30 bulan sejak masa kehamilan sebagaimana dalam al-Ahqof ayat 15, dan inilah yang utama.

Al-Imam Ibnu Abi Syaibah dalam Mushonnaf-nya meriwayatkan perkataan seorang tabi’in:

حدثنا بن مهدي وأبو أسامة عن سفيان عن الأعمش عن إبراهيم أن علقمة مر بامرأة وهي ترضع صبيا لها بعد الحولين فقال لا ترضعيه بعد ذلك

Haddatsana Ibnu Mahdi dan Abu Usamah, dari Sufyan, dari al-A’masy, dari Ibrohim, bahwa Alqomah berjalan melewati seorang wanita yang sedang menyusui bayinya setelah 2 tahun, maka ia berkata: “Jangan kamu susui ia setelah itu”. [Mushonnaf Ibni Abi Syaibah no. 17060]
Alqomah di sini adalah Alqomah bin Qois an-Nakho’i, salah seorang murid senior Abdulloh bin Mas’ud rodhiyallohu anhu.
Perkataan beliau ini bukanlah pengharaman tapi merupakan nasihat agar tidak menyusui lebih dari 2 tahun, karena itu yang lebih utama.
Adapun jika menyusui lebih dari itu maka boleh karena tidak ada dalil yang melarang, sebagaimana dalam difatwakan oleh syaikh Muqbil dalam kitab Fatawa al-Mar’ah al-Muslimah lil Imam al-Wadi’iy rohimahullohu ta’ala halaman 238, berikut ini terjemahannya:

Pertanyaan :
Bolehkah bagi wanita menyusui anaknya setelah lebih dari 2 tahun?

Jawaban :
Aku tidak mengetahui larangan dalam hal ini. Adapun firman Alloh ta’ala :

وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يُتِمَّ الرَّضَاعَةَ

“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.” [QS. Al-Baqoroh : 233]
Maka ini kebanyakannya (orang-orang dalam menyapih bayinya, pent) dan inilah yang utama.

Akan tetapi  jika seorang bayi tersebut tidak mau berhenti dan ingin menambah dalam menyusu satu bulan, dua bulan atau tiga bulan, maka aku tidak mengetahui adanya larangan.
Wallohul musta’an. -Selesai nukilan fatwa-
***

http://abangdani.wordpress.com/2010/05/21/air-susu-ibu-asi-dan-keutamaannya-dalam-al-qur'an-dan-as-sunnah/

UU Kesehatan yang melindungi Pemberian ASI Eksklusif

Beberapa waktu yang lalu, saya mendapatkan klien seorang ibu menyusui bayi 3 bulan yang mengeluhkan kualitas ASInya. Menurut pengakuan sang ibu, ASI dikatakan kurang berkualitas karena BB bayi tidak naik sebanyak 1 kg per bulannya. Kemudian nakes yang ditemui saat itu mengatakan, bahwa ASI ibu tidak berkualitas karena mengkonsumsi ikan laut, susu, dan kacang2an dan ibu dianjurkan untuk memberikan bantuan makanan selain dari ASI. Dari pembicaraan lebih lanjut, ternyata setiap kali ibu mengkonsumsi makanan tersebut tidak ada tanda/reaksi alergi dari sang bayi. Walaupun kenaikan BB tidak sebanyak 1 kg, namun bayi tetap sehat dan aktif. Dan, ibu memilih untuk tetap memberikan ASI Eksklusif bagi bayinya serta mengindahkan anjuran nakes tersebut.

Sebuah pengakuan dari klien yang lain adalah seorang ibu yang melahirkan di sebuah rumah sakit di wilayah Bekasi. Menurut kabar dari masyarakat, rumah sakit tersebut adalah Rumah Sakit Syang Ibu dan Anak. Namun yang terjadi adalah tanpa sepengetahuan ibunya, bayi diberikan susu formula. Hal ini diketahui saat ibu menginterogasi bidan yang bertugas. Ibu merasa curiga karena hampir 24 jam bayi tidak dipertemukan dengan ibunya, atau dengan kata lain tidak dilakukan rawat gabung (“rooming in”).

Dan masih banyak lagi cerita lain yang begitu menyesakkan dada terutama bagi diri saya pribadi mengenai minimnya dukungan yang terkait dengan Pemberian Air Susu Ibu secara Eksklusif.

Berkenaan dengan Pemberian Air Susu Ibu secara Eksklusif, akhirnya pada bulan September 2009 yang lalu telah disahkan Undang-undang Kesehatan oleh DPR RI. UU Kesehatan ini diantaranya memuat beberapa pasal terkait pemberian Air Susu Ibu, dan pada pasal 200 merupakan pasal pidana. Pasal pidana pada UU Kesehatan ini baru dapat digunakan setelah 1 tahunpengesahan. Hal tersebut berkenaan dengan upaya sosialisasi ke seluruh pelosok wilayah negara Republik Indonesia.

Oleh karena itu, mari kita baca dan pahami ayat demi ayat yang terkait dengan Pemberian Air Susu Ibu dan sebarkan pada saudara, keluarga, tenaga kesehatan yang anda temui sehingga setiap anak akan mendapatkan haknya akan Air Susu ibu. Tiada makanan lain yang sebaik Air Susu Ibu bagi Anak-anak Kita, Demi Masa Depan Anak Bangsa yang Lebih Baik dan Cerdas.

Undang-undang Kesehatan yang terkait dengan Pemberian Air Susu Ibu adalah sebagai berikut :

UU Kesehatan No. 39, Th. 2009

Pasal 128
[1] Setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, kecuali atas indikasi medis.
[2] Selama pemberian Air Susu ibu, pihak keluarga, pemerintah pemerintah daerah dan masyarakat harus mendukung ibu bayi secara penuh dengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus.
[3] Penyediaan fasilitas khusus sebagaimana dimaksud pada ayat [2] diadakan di tempat kerja dan tempat sarana umum.

Pasal 129
[1] Pemerintah bertanggung jawab menetapkan kebijakan dalam rangka menjamin hak bayi untuk mendapatkan Air Susu Ibu secara Eksklusif.
[2] Ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat [1] diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 200
Setiap orang yang dengan sengaja menghalangi Prgoram Pemberian Air Susu Ibu secara Eksklusif dimaksud dalam pasal 128 ayat [2] dipidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

Mekanisme produksi ASI

http://www.arikbliz.multiply.com
Sederhananya, mekanisme produksi susu dalam payudara prinsipnya mirip dengan tanaman teh atau tanaman kembang kertas. Jika kita memetik pucuk teh atau kembang kertas, maka akan
tumbuh dari bawah ketiak daun, dua buah cabang baru. Jadi semakin sering
dipetik, semakin banyak pucuk mudanya. Jika tidak dipetik, tidak akan ada cabang baru.
Begitu pula dengan ASI, semakin sering disedot bayi, semakin banyak ASI yang
diproduksi. Semakin jarang bayi menyusu, semakin sedikit ASI yang diproduksi.
Jika bayi berhenti menyusu, maka payudara juga akan berhenti memproduksi ASI.

Hormon Oksitosin
Setelah menerima rangsangan dari payudara, otak juga mengeluarkan hormon oksitosin selain hormon prolaktin. Hormon oksitosin diproduksi lebih cepat daripada hormon prolaktin. Hormon ini juga masuk ke dalam aliran darah menuju payudara. Di payudara, hormon oksitosin ini merangsang sel-sel otot untuk berkontraksi. Kontraksi ini menyebabkan ASI hasil produksi sel-sel pembuat susu terdorong mengalir melalui pembuluh menuju muara saluran ASI. Kadang-kadang ASI mengalir hingga keluar payudara ketika bayi sedang tidak menyusu. Mengalirnya ASI ini disebut refleks pelepasan ASI (catatan : LDR=Let Down Reflex).

Produksi Hormon Oksitosin
bukan hanya dipengaruhi oleh rangsangan dari payudara. Hormon oksitosin juga
dipengaruhi oleh pikiran dan perasaan ibu. Jadi ketika ibu mendengar suara
bayi, meskipun mungkin bukan bayinya, ASI dapat menetes keluar. Suara tangis
bayi, sentuhan bayi, atau ketika ibu berpikir akan menyusui bayinya, atau
bahkan ketika ibu memikirkan betapa sayangnya kepada sang bayi, ASI dapat menetes keluar.

Jika refleks pelepasan ASI ibu tidak bekerja dengan baik, maka bayi akan mengalami
kesulitan memperoleh ASI karena harus mengandalkan hanya pada kekuatan sedotan
menyusunya. Akibatnya, bayi akan kelelahan dan memperoleh sedikit ASI.
Kadang-kadang hal ini membuatnya frustasi, dan kemudian menangis. Peristiwa ini
kelihatannya seperti seolah-olah payudara berhenti memproduksi ASI, padahal
tidak. Payudara tetap memproduksi ASI, tetapi ASI tidak mengalir keluar. Jadi perkara refleks pelepasan ASI ini sangat penting bagi bayi.

Zat Penghambat

Produksi ASI juga dikendalikan di dalam payudara itu sendiri. Bila dalam satu payudara ada banyak ASI yang tertinggal, maka zat penghambat akan memerintahkan sel-sel pembuat susu untuk berhenti bekerja. Penghentian ini diperlukan untuk  mencegah payudara yang
bersangkutan mengalami efek kepenuhan.

Hal ini menjelaskan kepada kita mengapa jika bayi lebih banyak menyusu pada satu payudara, maka payudara tersebut menghasilkan lebih banyak ASI dan ukurannya menjadi lebih besar dari payudara lainnya. Agar satu payudara tetap menghasilkan ASI, maka ASI yang ada di dalamnya harus dikeluarkan. Jadi, jika bayi tidak menyusu pada salah satu atau kedua payudara, ASI SEBAIKNYA DIKELUARKAN DENGAN CARA DIPERAH.

Pengeluaran Air Susu.

Dua faktor yang terlibat dalam mengalirkan air susu dari sel-sel sekretorik ke papilla mammae yaitu:

1.Tekanan dari belakang

Tekanan globuli yang baru terbentuk di dalam sel akan mendorong globuli  tersebut ke dalam tubuli laktifer dan pengisapan oleh bayi akan memacu  sekresi air susu lebih banyak.

2. Refleks neurohormonal
Apabila bayi disusui, maka gerakan mengisap yang berirama akan menghasilkan rangsangan saraf yang terdapat di dalam glandula pituitaria posterior. Akibat langsung refleks ini adalah dikeluarkannya oksitosin dari pituitaria posterior : hal ini akan menyebabkan sel-sel mioepitel (sel ‘keranjang’ atau ‘sel ‘laba-laba’) di sekitar alveoli akan berkontraksi dan mendorong air susu masuk ke dalam pembuluh lactifer dan dengan demikian lebih banyak air susu yang mengalir ke dalam ampullae. Refleks ini dapat dihambat oleh adanya rasa sakit, misalnya jahitan perineum. Dengan demikian penting untuk menempatkan ibu dalam posisi yang nyaman, santai dan bebas dari rasa sakit, terutama pada jam-jam menyusukan anak.

Sekresi oksitosin yang sama juga akan menyebabkan otot uterus berkontraksi dan membantu involusi uterus selama puerperium (masa nifas).

DIKSUSI -> RASULULLAH MELARANG MENYUSUI KALA HAMIL?

Bismillah.
Q : 
Ummu Alif Al Muwahhid
Assalamualaikum semuanya..
 Ummahat wa Akhowat, ana mw ty. Bgmn sebaikny menyusui baby yg bru mw 5 bulan smntr qt sdh hamil lg..? Bgmn baikny? Apakah tak apa jika qt tetap ingin menyusuiny? Krn asi-ny msh sangat bnyk.
Afwan wa Syukron

A :
Noni Hutagalung Ummu Syamil -> Wa'alaykumussalam warahmatullah,
Sebelumnya baarakallahu fiik atas kehamilannya ya umm ^^ InsyaAllah tdk apa2 dilanjutkan menyusunya umm hingga si kk genap 2thn istilahnya tandem nursing. Tapi.. selama kandungan tdk ada masalah seperti ngeflek or pendarahan. Afwan jiddan jk jawabannya kurang memuaskan ^^

Hz Lc -> Insya allah selama tidak ada keluhan spt terasa kotraksi dsb ibu dapat melanjutkan menyusui. Namun sebaiknya ibu selalu ingat utk memperhatikan asupan nutrisinya yahh ^^ Selamat ya bunda..

Ria Fauziah Supriatna -> Sy hamil lg ketika Rakha 1.5 th dan alhmdlh Rakha msh nyusu sampe sy mau masuk RS untk melahrkan. Alhmdlh Dsog sy juga mendukung untk tetap menyusui selama kandungan tidak ada gangguan misal, flek atau kontraksi. Jd insyaAllah gpp ^^

Sudarsih Darsih -> setahu saya sih ibu yg hamil g boleh menyusui soale kata dokter asiinya malah akan menjadi racun bwt bayi yg menyusui tp kalo pengen lebih jelasnya tanya deh ke ahlinya hehe..

Parama Dyah Ummu 'Aisyah -> ASI bukan racun ^^
Inggit Ummu Shofiyyah DSOG juga menyarankan minum susu, sbg penyempurna makanan aja, jd tetep 4 sehat 5 sempurna ^^

Rinta Ummu Sheza -> Teman sy ada yg wkt hamil anak ke2,anak ptama (cowok) msh 7bln.Lalu diteruskn menyusui sampe 1bln sbelum melahirkn anak ke2.Alhamdulillah keduanya sehat.anak ke2 cewek BB 3,7kg PB 52cm. InsyaAllah slama tdk ada masalah tandem nursing adl pilihan tepat^^

Hz Lc -> hehe afwan.. yg tepat nursing while pregnancy ^-^ klo bayi sdh lahir br namanya tandem nursing.. setuju ummu 'aisyah. Juga saat ini slogan 4 sehat 5 sempurna sdh ditinggalkan, lbh kepada pengaturan gizi sehat seimbang.

Nina Ummu Musa -> wkt hamil twin ana masih nyusuin musa yg baru 1thn 4bln.. alhamdulillah ga ada masalah, tp cm smp musa umur 1thn 10bln dan ana hamil 7bln, coz stiap nyusuin perut ana sakit. mungkin krn kembar jd lbh resiko.. akhirnya dgn sangat terpaksa ana menyapih musa.. huwaaa..sedih bgt kl inget.. iya betul, tandem nursing itu untuk nyusuin 2 baby skaligus.. kyk ana skarang nyusuin si kembar berdua.. :) um alif, kl ga ada kontaksi dan alif dulu lahirnya ga prmatur ya terusken ajah.. kecian alif baru 5bln.. sm kayak twin 5bln.. hehe.. *ga nyambung*

Hz Lc -> di kitab karya syaikh Al Maghribi bin as-Said al Maghribi judulnya "begini seharusnya mendidik anak". Pada halaman 109. tapi disana di sebutkan tanpa menyebutkan matan hadits.

Pertanyaan HZ LC -> adakah diantara antum disini yg mengetahuinya. dan juga apa maksud dari "air susu pada waktu hamil akan merusak ksatria dan melemparkan dari kudanya.

------berikut kutipannya: (pada paragraf ke lima)-----
"Islam sangat memperhatikan kesehatan dan keselamatan sang bayi sehingga dilarang menyusui anak pada waktu hamil karena air susunya akan mengganggu kehamilan, pada akhirnya anak akan terhalangi dari ASI maka inilah yang diperingatkan oleh Nabi. Dari Ibnu Mas'ud berkata Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam menyebut sepuluh perilaku yang dibencinya diantaranya, merusak bayi, (38, 39)

Dari Asma' binti Yazid bahwa Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda, "Janganlah diantara kalian membunuh anak secara terselubung, Demi Dzat yang jiwaku ada ditanganNya sesungguhnya air susu pada waktu hamil akan merusak ksatria dan melemparkan dari kudanya. (40)
Fote note
38. Merusak bayi: suatu kondisi dimana ibu yang sedang hamil menyusui lagi, sehingga air susunya jadi rusak.
39. HR. Abu Daud, 4222; an-Nasa'i, 8/141; Ahmad, I/380
40. Hadits Hasan: HR. Abu Daud, 3881; Ahmad, 6/453, 457, 458; Shahih al-jami' ash-Shaghir, 2/7391; al-misykat, 3196

Jika maksud dr pembahasan ini adl nursing while pregancy dilarang oleh Rasulullah shalallahu alayhi wa sallam, maka semakin nyatalah tujuan dari Firman Allah subhana wa ta'ala di QS. ATh Thalaq : 6, "..jika ibu menemui kesulitan, maka berikanlah ibu susuan"

Mutiara Ummu Sumayyah -> Ibu2 sekalian...
Rosulullah shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Yang artinya:
"Aku sempat akan melarang Al-Ghilah, hingga aku teringat bahwaorang-orang Romawi dan Persia melakukannya dan itu tidak membahayakan anak-anak mereka." [Shahih Muslim, no.1442]
Al-Ghilah bisa berarti:
a. Hubungan seksual dengan istri yang sedang dalam periode menyusui, atau
b. Wanita yang menyusui ketika sedang hamil.

Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata:
"Para Ulama berbeda pendapat tentang makna Al-Ghilah dalam hadits ini. Malik berkata dalam Al-Muwatta, serta Al-Asma'i dan yang selainnya dari para ahli bahasa berkata bahwa artinya (Al-Ghilah) adalah berhubungan seksual dengan istri yang sedang dalam periode menyusui. Sementara Ibnu As-Sakiit berkata bahwa artinya adalah seorang wanita yang menyusui ketika sedang hamil.
Para ulama berkata: 'Alasan mengapa Rasulullah shollallahu'alaihi wa sallam sempat akan melarang hal ini adalah karena beliau khawatir anak yang sedang disusui akan terkena bahaya. Para tabib mengatakan air susu itu berbahaya (-maksudnya air susu akibat al-ghilah), dan orang-orang Arab tidak suka dan khawatir akan hal itu.'
Hadits ini menunjukkan bahwa Al-Ghilah (hukumnya) adalah boleh, karena Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam tidak melarangnya, dan beliau menjelaskan mengapa beliau tidak melarangnya." [Syarah Shahih Muslim,16/10]

Sementara hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud rahimahullah dari Asma' bint Yazid:
"Janganlah membunuh anak-anak kalian dengan sembunyi-sembunyi., karena Al-Ghil (-dengan 2 arti di atas-) akan membuat sang penunggang kuda terlontar dari kudanya," adalah hadits dha'if sebagaimana yang dikatakan Syaikh Al-Albaani rahimahullah dalam Dha'if Sunan Abu Daawud no. 3881. silahkan yang punya kitab hadits dicek kebenarannya, karena ini adalah koleksi catatan ana tentang menyusui.

Ibnu Al-Qayyim Jauziyyah berkata, "Kalaupun terbukti shahih, hadits ini bisa dipahami sebagai pilihan yang lebih baik dan afdhol, bukan pengharaman." (Tahdzib As-Sunan AbuDawud)

Syaikh Muhammad bin Shaalih Al-Munajjid: "Tentang menyusui anak ketika hamil, hal ini harus ditanyakan kepada dokter yang kompeten dan bisa dipercaya. Jika ia berkata menyusui sang anak tidak membahayakan janin atau anak yang disusuinya, maka tidak ada alasan untuk tidak melakukannya dan hal itu dibolehkan. Namun jika hal itu akan membahayakan anakmu atau si janin, maka jangan menyusui. Wallaahu A'lam." (http://islamqa.com/ar/ref/21203)

ASI SEDIKIT, BENARKAH ?

Kelahiran bayi pastilah mendatangkan berjuta kebahagiaan, namun bagi orang tua baru juga akan mendatangkan berbagai kebingungan (namanya jg msh baru pertama kali, pastilah msh bingung hrs gmn heehehe), lalu jika orang tua tidak membekali dirinya dg informasi yg tepat maka mgkn org tua akan mendapatkan pengarahan yg kurang tepat atau hanya berdasarkan mitos belaka, terutama mengenai ASI.

THE NEWBORN BABY……. ASI SEDIKIT? BENARKAH?????
Banyak ibu yg mengeluh ‘ASI ku sedikit/seret’ atau ‘ASI ku gak lancar’, bahkan di awal masa menyusui, lalu benarkah ASI ibu tsb benar-benar sedikit atau tdk lancar? Jika Anda memang termasuk 1% ibu dg kelainan kelenjar, shg tdk memproduksi ASI, maka Anda memang tdk mampu menyusui, jika Anda termasuk ibu dg kelenjar mamae yg sedikit maka mungkin pernyataan ASI sedikit bisa jd benar, namun kalaupun kelenjar mamae sedikit, ibu msh mampu menyusui koq, krn prinsip ASI adl ‘Supply by Demand’, jd semakin sering ibu mengosongkan payudara dg cara menyusui langsung maupun perah/pompa ASI, maka produksi ASI akan semakin banyak.
Lalu jika ibu berpikir ‘ASI sedikit/seret’ krn saat perah ASI hasilnya hanya sedikit, jgn berkecil hati dulu, tetaplah bersyukur, krn setiap tetes ASI adalah anugerah terindah bagi bayi. Sebenarnya saat kita memerah/memompa ASI itu adalah hal yg berbeda dg menyusui bayi secara langsung, memerah/memompas ASI hanya menunjukkan seberapa banyak ibu mampu mengeluarkan ASI, tp jika kita menyusui bayi secara langsung, yakinlah bahwa ASI gak ada habisnya, krn hisapan bayi akan terus merangsang produksi ASI lagi, lagi, dan lagi ;)

Lagipula jika ibu memerah/memompa ASI saat bayi msh newborn, memang itulah kebutuhan bayi (ingat supply ASI mengikuti kebutuhan bayi), krn ukuran lambung bayi yg msh sangat kecil, dlm http://www.menyusui.net/diet-ibu-anak/ukuran-lambung-bayi/  dijelaskan bahwa kapasitas lambung bayi berusia 1hari adalah 5-7mL, atau sebesar kelereng. Menariknya, peneliti menemukan bahwa lambung bayi baru lahir tidak melar untuk dapat menampung lebih banyak. Karena dinding lambung bayi tetap, kelebihan susu seringkali dibuang (dimuntahkan kembali). Kolostrum merupakan makanan pertama bayi dalam jumlah yang tepat. Pada hari ke-3, ukuran lambung bayi berkembang menjadi 0,75-1oz (sekitar 20-30mL). Pemberian ASI dalam jumlah kecil dan sering menjamin bayi mendapatkan susu yang dibutuhkannya. Pada hari ke-7, ukuran lambung bayi sekitar 1,5-2oz (sekitar50-60mL), atau seukuran bola pingpong. Susui bayi sesering mungkin untuk memenuhi kebutuhannya. Dan produksi ASI akan meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan bayi.

Jika ibu berpikir ‘ASI sedikit/seret’ krn menyusu dg durasi yg amat sangat lama (bahkan mungkin bisa seharian nempel ke ibu, ini pengalaman pribadiku looh hehehehehehe), seperti kurang puas menyusu, jangan panik dulu apalagi berpikir bahwa ASI sedikit. Perlu ibu ketahui bahwa bayi (terutama si newborn) ngefans berat dg yg namanya ‘nenen’ :p bayangkan saja, selama 40minggu (mungkin kurang, mungkin lebih), bayi berada di ‘sarang’ yg sangat nyaman bernama rahim ibu, dia selalu merasa nyaman, aman, tentram, hangat, dan gak silau, lalu tiba-tiba dia lahir ke dunia asing yg bahkan mungkin tampak mengerikan bagi si bayi, krn dunia ini terasa dingin, begitu terang, dan silau. Namun saat bayi menyusu semua gundah gulana akan hilang dlm sekejap, dia merasa begitu aman dlm dekapan ibu, tenang, hangat, nyaman, dan dia jg bisa mendengar suara jantung ibunya, suara yg selama 40minggu menjadi lagu nina bobo baginya, jadi amat sangat wajar jika si newborn ini menyusu dengan durasi yg amat sangat lama, bkn krn ASI yg sedikit melainkan mungkin krn dia ingin selalu dekat dg ibunya, dan dia sedang beradaptasi dg ‘dunia baru’ ini. Kalau berdasarkan pengalaman pribadiku, sktr umur 2bln, pola menyusunya akan berubah sendiri.
Jika ibu mendapatkan bayi yg seringkali menangis, maka kenalilah arti tangisan bayi, krn menangis adalah satu2nya cara bayi berkomunikasi (terutama 12bln pertama kehidupannya), jd menangis bukan hanya krn lapar dan ingin menyusu, ada banyak sebab lainnya, seperti takut, sakit, kedinginan, kepanasan, bosan, popok kotor, ingin digendong/dipeluk, dsb.
Berikut adalah beberapa arti tangisan bayi :
5 Macam tangisan bayi. Apa sajakah lima macam tangisan tersebut? Inilah dia macamnya :
  1. Macam tangisan bayi " OWH" = makna tangisan bayi ini adalah menandakan jika bayi tersebut mengantuk.
  2. Macam tangisan bayi " Neh" = makna tangisan bayi ini adalah menandakan jika bayi tersebut lapar.
  3. Macam tangisan bayi " Heh" = makna tangisan bayi ini adalah menandakan jika bayi tersebut dalam posisi yang tidak enak.
  4. Macam tangisan bayi " Eir" = makna tangisan bayi ini adalah menandakan jika bayi tersebut mau buang hajat.
  5. Macam tangisan bayi " Eh" = makna tangisan bayi ini adalah menandakan jika bayi tersebut mau bersendawa.
Nah itu tadi 5 macam dari tangisan bayi. Tapi, selain dari suaranya, kita juga bisa melihat dari ciri-ciri atau body language sang bayi ketika menangis. Setiap bahasa tangis bayi memiliki makna tersendiri. Di bawah ini adalah beberapa macam tangisan bayi dan cara mengatasinya.

1. Tangisan bayi lapar dan ingin menyusu
Bayi akan menangis jika ia lapar. Tangisan haus terdengar dalam nada berulang-ulang. Pertama, ia menangis lalu berhenti untuk mengambil napas, kemudian menangis lagi, aktivitas ini terjadi berulang-ulang.

2. Tangisan bayi mengotori popok
Popok yang basah karena ompol membuat bayi merasa tidak nyaman sehingga ia akan menangis. Tangisan popokku kotor ibaratkan sebuah pengumuman. Suara bayi pada awalnya terdengar pelan, kemudian makin keras. Bayi terlihat menggeliat di tempat tidurnya.

3. Tangisan bayi sakit
Kondisi tidak mengenakkan karena merasa sakit akan membuat bayi terus menangis. Tangisan sakit diawali dengan nada tinggi, hampir seperti jeritan, kemudian bayi terengah-engah pada saat menarik nafas, lalu menjerit lagi. Segera temukan penyebab rasa sakitnya. Periksa perutnya, goyangkan tangan, kaki, leher dan kepalanya. Jika ia menjerit lebih keras ketika Anda menggoyang bagian tertentu, mungkin ada yang sakit karena terjatuh tanpa sepengetahuan Anda. Kompreslah bagian yang sakit dengan air hangat.

4. Tangisan bayi bosan
Bayi cenderung bosan jika ia terlalu lama berbaring. Tangisan yang menandakan anak bosan terdengar mirip teriakan. Bayi tak akan berhenti menangis selama ia merasa bosan.

5. Tangisan bayi minta gendong
Bayi Anda akan menjadi cengeng jika lelah, walaupun ia mungkin tidak ingin tidur. Ia akan merengek dengan menjengkelkan. Kepalanya mungkin terangguk-angguk untuk beberapa detik, dan mungkin Anda melihat bahwa ia menggosok-gosokkan tangannya pada mata serta wajahnya. Mengatasinya, ayunlah ia perlahan-lahan sampai akhirnya ia jatuh tertidur.

6. Tangisan bayi  Kesepian
Bayi senang jika orang tua berada di dekatnya. Jika ia merasa kesepian, tangisannya akan terdengar bernada sedih, bukan marah.

  Pada umumnya, para ibu mengartikan tangis bayi sebagai tanda lapar. Ingatlah, menangis tak selalu berarti lapar. Arti tangis berbeda-beda, masing-masing merupakan tanda komunikasi yang jelas sebagai ungkapan pesan kepada Anda tentang apa yang ia butuhkan. Gerakan tubuh yang menyertai tangis dapat membantu Anda lebih memahaminya. Makin keras dan makin lama tangis, makin kuat kebutuhannya.
ARTI TANGISAN BAYI 0-3 BULAN

* "Saya lapar."
Tangis lapar biasanya berpola. Ia menangis, lalu stop untuk bernafas, menangis lagi, lalu stop untuk bernafas. Biasanya diselingi gerakan mengisap. Jika sangat lapar, tangisnya lebih keras dan terus-menerus.
Jika ia masih menangis saat disusui ASI, coba lihat hidungnya. Ada kemungkinan bibir atasnya menutupi hidung dan ia sulit bernafas, sehingga menangis.

* "Saya bosan."
Tangis bosan biasanya pendek, diikuti keheningan, lalu tangis pendek lagi. Tangisnya akan berlanjut jika Anda tak segera mendekatinya dan mengajaknya bermain.

* "Saya lelah."
Tangis lelah berupa rengekan. Ia mungkin akan menggosok-gosok wajahnya dan memutar kepalanya dari satu sisi ke sisi lain. Sebuah usapan atau gerakan berirama cukup menenangkan ia dan bisa membuatnya tidur.

* "Saya kesepian."
Beberapa bayi butuh perhatian lebih dibanding bayi lainnya dan mulai merasa kesepian ketika ia ditinggalkan sendiri untuk waktu lama. Tangis kesepian berupa rengekan setiap menit dan kadang diikuti air mata. Emongan yang lama membuatnya senang.

* "Saya tak nyaman."
Biasanya suara tangis melengking dan jelas, nafas agak tersendat, tapi lalu nafasnya menjadi cepat diikuti tangis lain. Mungkin lengannya terjepit, pantatnya kotor, tertusuk peniti, atau mungkin ia kedinginan/kepanasan.

* "Saya kolik."
Bayi sering menangis karena kolik atau kejang/kram usus. Hingga kini belum diketahui penyebab kolik. Ada dugaan, sistem pencernaan bayi belum sempurna sehingga timbul gangguan pencernaan. Kolik dialami pada 3 bulan pertama kehidupan dan biasanya terjadi sore hari menjelang malam.
Tangis kolik sangat keras disertai jeritan dan episodik: suatu saat timbul, suatu saat hilang, tapi hanya satu atau dua menit, lalu menangis lagi. Biasanya diikuti gerakan tangan ke arah perut, badan mengencang, dan kadang disertai buang angin. Menggosok perutnya dengan minyak telon dapat membantu menenangkannya.

* "Saya sakit."
Rasa sakit diungkapkan dengan tangis melengking, keras, diselingi rintihan serta rengekan. Tangis bayi yang perutnya mulas, lebih melengking dan lebih ribut. Hubungi dokter anak Anda jika ia menunjukkan gejala-gejala sakit tertentu.

ARTI TANGISAN BAYI 4-12 BULAN Mulai usia 3-4 bulan, Anda akan melihat perubahan nyata pada si kecil. Tangisnya mulai berkurang karena ia sekarang mulai tahu apa yang ada di sekelilingnya. Ia mau mendengarkan dan tertarik terhadap segala sesuatu di sekelilingnya.

* "Saya lapar."
Rasa lapar masih nyata menyebabkan ia menangis. Ia mulai mengkonsumsi makanan padat. Ia pun lebih aktif dibanding sebelumnya dan karenanya cepat lelah. Bayi yang aktif, kebutuhan makannya lebih banyak. Makanan kecil dan minuman dapat memulihkan energinya.

* "Saya tumbuh gigi.
Biasanya bayi mulai tumbuh gigi usia 6 bulan ke atas. Biasanya tangisnya muncul di sore hari, kuat seperti tangis sakit karena ada rasa nyeri.

* "Saya cemas."
Mulai usia 7 atau 8 bulan, kebanyakan bayi menangis karena cemas, terutama saat ia "kehilangan" Anda. Baginya, Anda adalah dasar dari rasa amannya. Ia akan tenang "menjelajahi dunia" selama Anda berada dalam pandangannya. Jika Anda meninggalkannya atau ia tak melihat Anda, meski Anda ada di dekatnya, ia akan menangis.

* "Saya ingin diperhatikan."
Lewat usia 6 bulan, ia mulai mempelajari, menangis ialah suatu alat untuk memperoleh perhatian. Bayi usia 7 atau 8 bulan cukup menyadari, dengan menangis, Anda akan segera berlari mendekatinya. Lebih baik Anda tak buru-buru menggendongnya, tapi hiburlah atau ajak main.

* "Saya sakit."
Rasa sakit yang ia alami lebih karena benturan-benturan pada fisiknya saat ia bergerak aktif. Meski tidak luka, tetap memungkinkan ia menangis. Mungkin lebih karena rasa kaget. Mengalihkan perhatiannya dapat menolong ia melupakan sakitnya dengan cepat.

*"Saya sangat lelah."
Lelah berlebihan ditunjukkan oleh rengekan, lekas marah, dan akhirnya menangis. Menjelang akhir tahun pertamanya, ia mempunyai kehidupan yang penuh dengan pengalaman baru, yang membuatnya kehabisan energi sebelum ia kehilangan semangat. Ia butuh pertolongan Anda untuk membuatnya cukup rileks seperti tidur.

*"Saya marah."

Mulai usia 9 bulan, dalam dirinya mulai berkembang konsep, "Saya ingin." dan kemarahan merupakan caranya untuk menunjukkan rasa frustrasinya ketika sesuatu tak diperoleh sesuai keinginannya. Seolah ia dibuat jengkel oleh batasan-batasan, beberapa di antaranya merupakan rintangan fisik seperti kursi tinggi dan kursi dorong, yang terasa menghalanginya saat ia ingin berkembang lebih leluasa.
Ia juga terhalang oleh kemampuan komunikasinya yang masih baru. Karena tak bisa mengungkapkan keinginannya dengan kata-kata, ia akan menggenggam erat kepalan tangannya dan pipinya memerah, untuk menunjukkan pada Anda bahwa ia tak puas dengan situasi yang ada.

Jadi jelas kan bahwa menangis bukan berarti bayi pasti lapar, dan jg bukan berarti ASI sedikit, melainkan krn banyak sebab ;)

Kalau bayi nampak sering lapar, sebentar-sebentar minta nyusu, ini jg bukan tanda ASI sedikit. ASI adalah makanan alami bayi, jadi tentulah ASI sangat mudah dicerna dan diserap tubuh bayi, nah hal inilah yg menyebabkan bayi ASI terlihat lbh cepat lapar. Hal ini sangat berbeda dg susu formula (sufor), yg membuat bayi terlihat kenyang, ‘awet’ kenyangnya, dan tenang. Tapi taukah ibu? Di balik ketenangan dan nyenyaknya tidur si bayi yg minum sufor itu, pencernaannya sedang bekerja ekstra keras, bahkan mungkin lagi kerja rodi untuk mencerna dan menyerap nutrisi dlm sufor (nutrisi dlm sufor hanya sedikit sekali yg dapat diserap tubuh bayi), hal inilah yg menimbulkan efek kenyang pd bayi.

Sooo…. Apalagi sih yg membuat ibu meragukan kecukupan ASI bagi si kecil? ;p

SEBERAPA SERING IBU SEBAIKNYA MENYUSUI?

Pasti pertanyaan ini sering muncul di benak ibu, apalagi kl ibu baru (pengalaman pribadi lagi nih hehehehehe). Konsep besar menyusui adalah, menyusui semau bayi, tidak dijadwal atau dibatasi, saat bayi mau menyusu sesegera mungkin kita menyusuinya
Kita tahu bahwa menyusui adalah memberi makan (meski memang tidak mutlak memberi makan, karena menyusui tidak sekedar memberi makan, tapi nurturing) sehingga, sangat penting untuk mengenal tanda bayi lapar. Saat bayi menunjukan tanda lapar, masa itu merupakan saat yang tepat untuk menyusui.

Diantara tanda lapar yang bayi tunjukan secara fisik adalah:
-          Aktifnya gerakan bola mata, baik saat matanya tertutup atau terbuka
-          Mulut membuka dan lidahnya menjulur ketika kepalanya diarahkan payudara.
-          Membuat suara rengekan halus.
-          Mengisap atau mengigit tangan, jari-jari, selimut atau sprei, atau benda lain yang ada di dekat mulutnya

Itulah masa ideal untuk menyusui, bayi akan lebih mudah menyusu dan melekat pada payudara dan sebaliknya apabila kita menunggu sampai bayi menangis, bahkan sampai menangis dengan keras, tubuhnya melengkung (lordosis) dan meronta-ronta, kondisi ini membuat mulut bayi sulit untuk ditempelkan ke payudara. situasi tersebut menandakan ia sudah sangat lapar dan bisa kita katakan bahwa saat ini kita sudah terlambat memberi ASI. Sebaiknya, bayi kita tenangkan terlebih dahulu sebelum disusui.Sehingga artinya teori "ngek, sel" atau saat nangis kita susui tidak terlalu tepat.

Ada reaksi lain apabila tanda lapar itu terabaikan, beberapa bayi sangat pendiam dan hanya menunggu untuk diberi ASI atau kalau terabaikan malah kembali tidur. Kondisi ini lebih berbahaya, apalagi animo yg berkembang bayi yang sering tidur itu baik, bayinya tidak rewel dan lain-lain, satu ibu ada yg mengatakan "bayi saya ini gk rewel lho, dia jarang menangis, dia mengerti saya, dia diam dan tidur terus pekerjaan saya menjadi sangat terbantu". padahal kondisi ini bisa mengakibatkan kurang gizi, karena kebutuhan bayi untuk tumbuh kurang mencukupi. mungkin akan lebih mudah kita identifikasi lapar apabila bayi bangun dengan cepat bila lapar dan menjadi sangat rewel bila tidak segera diberi ASI segera.

Sehingga hal yang efektif adalah, membantu ibu untuk mengenali temperamen bayinya dan belajar cara terbaik memenuhi kebutuhan bayinya.

Lalu, saat ibu menyusui berlangsung, kapan waktu yang tepat kita menghentikannya? kita akan tetap kembali pada teori besarnya, yaitu menyusui semau bayi, sehingga saat bayi kenyang dia akan melepaskan sendiri payudara ibu.

Sekarang penting juga untuk mengenal tanda-tanda bayi telah kenyang, biasanya saat awal menyusui beberapa bayi seperti tegang dan seiring dengan rasa kenyangnya ia akan menjadi rileks. Sebagian besar bayi melepas puting susu saat merasa kenyang dan sebagian lagi tetap mengisap dengan lembut sampai ia tertidur. Sehingga akan lebih membantu bayi apabila kita membiarkan bayi mengisap sampai habis ASI dari satu payudara sebelum dialihkan ke payudara yang lain agar bayi mendapat ASI yang paling dalam dan produksi ASI akan meningkat.

Dasar teorinya kita sama-sama ketahui bahwa produksi dan pengeluaran ASI diatur oleh kerja hormon Prolaktin dan Oksitosin. kedua Hormon ini akan dihasilkan saat bayi menyusu. Sehingga kesimpulan kita adalah proses menyusui itu sendiri akan meningkatkan produksi dan pengeluaran ASI juga mempengaruhi tumbuh kembang anak, menyusui semau bayi dapat menjamin tercukupinya kebutuhan bayi.

BERAPA BANYAK KEBUTUHAN ASI BAYIKU?


Hal ini jg seringkali menjadi pertanyaan ibu, terutama bagi ibu bekerja, krn ibu tidak bisa 24jam terus bersama anaknya, dan harus tetap memberikan ASIP (ASI Perah) ;)
Kebutuhan setiap bayi berbeda, tetapi ada cara untuk memperkirakan kebutuhan ASI bagi bayi.
Penelitian membuktikan bahwa bayi usia 0-6 bulan rata-rata  membutuhkan sekitar 25oz (750ml) per hari. Kebutuhannya akan berbeda masing-masing bayi, tapi umumnya rata-rata minum sekitar 19-30oz (570-900 ml) per hari (dalam http://www.kellymom.com/bf/pumping/milkcalc.html ).

Dalam http://www.kellymom.com/bf/pumping/milkcalc.html  juga menjelaskan baha kita bisa menggunakan cara berikut utk menghitung perkiraan kebutuhan ASIP pada bayi :
ü  Perkiraan frekuensi bayi menyusu dalam 1hari (24jam).
ü  Kemudian jumlah frekuensi menyusu tsb di bagi dengan 25oz (750ml).
ü  Kemudian kita akan mendapatkan perkiraan kebutuhan ASIP per sekali minum
Contoh : Jika bayi biasa menyusu 8 kali per hari, maka ibu bisa memperkirakan kebutuhan bayi sktr 3oz (90ml) sekali minum saat ibu tidak berada dekat bayi. (25/8 = 3,1)

Jadi rumus berdasarkan http://www.kellymom.com/bf/pumping/milkcalc.html   (dlm situs ini jg terdapat kakulator penghitungnya) adalah :
25 oz / frekuensi menyusu = kebutuhan ASIP

Ada juga dalam http://pippiminke.blogspot.com/2008/02/menghitung-kebutuhan-asi.html  contoh sbb :
Senja beratnya 4.7 kilogram, berarti 10.3 pounds. Abis itu dikali 2,5 sampai 3, maka kita dapet angka 25,75 dan 30.9. Dalam sehari Senja kira-kira minum sebanyak 10-12 kali. Berarti setiap kali minum Senja butuh 2,14 sampai 2,5 oz alias 63-74 ml. Yah patokan amannya sekitar 70 ml deh.
Jadi  rumusnya adalah :
ü  BB bayi (dlm satuan pounds) x 2,5oz x perkiraan frekuensi menyusu = kebutuhan ASIP (minimal)
ü  BB bayi (dlm satuan pounds) x 3oz x perkiraan frekuensi menyusu = kebutuhan ASIP (maksimal)
NOTE : 1kg = 2,2 pounds ;  1oz = 30ml (ini pembulatan looh) ;)

Nah.. Sekarang mommies gak bingung lagi kaan gmn caranya menghitung perkiraan kebutuhan ASIP utk si kecil, tinggal pilih salah 1 rumus di atas aj utk menghitungnya, tp itu bukan pakem looh, jd kebutuhannya bisa kurang bisa jg lbh, kan tiap bayi itu unik, apalagi kl bayi udah mulai MPASI (di usia 6bln), mungkin konsumsi ASIP akan berkurang seiring semakin banyaknya jml asupan makanan padatnya, atau ada jg yg tetep stabil (nyusu doyan, makan doyan), fleksibel aj mom hehehehehe ;p

TANDA KECUKUPAN ASI

Kita selalu bertanya-tanya ‘apakah ASI ku cukup utk bayiku?’, berikut adalah tanda-tanda kecukupan ASI:
  • Beberapa tanda yang menunjukkan bahwa ASI cukup memadai. Diantaranya adalah waktu menyusui tidak terlalu lama atau tidak lebih dari 30 menit. Dalam waktu tersebut bayi sudah dapat mengisap foremilk dan hindmilk yang diproduksi. (kadang hal ini terjadi pengecualian pada baby newborn, spt yg telah dijelaskan di atas, jd jgn khawatir kl bayi menyusu lbh dr 30menit di bulan pertamanya, krn dia msh beradaptasi dan ingin selalu dekat dg ibunya)
  • Bayi yang mendapatkan ASI memadai umumnya lebih tenang, tidak rewel dan dapat tidur pulas. Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif dalam jumlah memadai biasanya tidak terlalu sering menyusui. (hal ini jg telah dijelaskan di atas)
  • Umumnya jarak menyusui sekitar 2 – 3 jam, pada bayi tertentu yang mempunyai kemampuan minum yang tidak banyak biasanya interval tersebut menjadi lebih sering sekitar 1,5 – 2 jam.
  • Bila kurang dalam waktu 1/2 jam sudah minta minum maka mungkin saja bayi bukan karena haus. Bila digendong dan diayun bayi bisa tampak tenang maka ASI sudah cukup.
  • Tanda pasti bahwa ASI memadai dapat terlihat pada penambahan berat badan bayi yang baik. Dalam keadaan normal usia 0 – 5 hari biasanya berat badan bayi akan menurun. Setelah usia 10 hari bayi akan kembali seperti saat lahir. Setelah itu setiap 2 minggu dalam bulan pertama sebaiknya bayi ditimbang, dalam keadaan ASI cukup bila berat badan naik 500 gram dalam 2 minggu.
  • Pada bayi tertentu yang mempunyai resiko gagal tumbuh (failure to thrive) biasanya pertambahan berat badan 400 gram dalam 2 minggu. Pada kasus ini belum berarti menunjukkan ASI kurang. Bayi beresiko gagal tumbuh biasanya terjadi pada bayi dengan gangguan saluran cerna (penyakit celiac dll), dan sebagian kecil disebabkan karena gangguan metabolisme, endokrin, hormonal dan sebagainya. Ciri khas bayi seperti ini adalah bila minum tidak lama dan lebih sering. Biasanya tampak gangguan saluran cerna seperti sulit BAB, berak hijau dan anak sangat aktif bergerak. (pada pengalaman pribadi dan hasil sharing dg beberapa teman, pd bln pertama terkadang pertambahan BB bayi tidak banyak, mungkin krn ibu dan bayi msh sama2 belajar menyusu dan menyusui, bukan berarti jg gagal tumbuh atau ASI kurang, sebaiknya perbaiki pola makan, dan perhatikan posisi menyusui apakah sudah benar atau blm, atau jika pertambahan BB seret terus ada baiknya periksakan bayi, siapa tau bayi ibu terkena Tounge Tie)

Sumber :

thank to mom wynanda atas sharingnya :)

Tanya Jawab Tentang Imunisasi

Tanya:
Saya ingin menanyakan masalah imunisasi. Saya sudah membaca berbagai buku yang intinya adalah bahwa masalah imunisasi adalah masalah kontroversial ada pro kontra bahkan di dalam kalangan medis sendiri. Oleh karena itu saya ingin minta pandangan dokter mengenai efek imunisasi di dalam tubuh kita. Masih perlukah anak kita di imunisasi? Jika tidak diimunisasi apakah kans untuk terkena penyakit -yg dicegah oleh vaksin-cukup besar?

Jawaban Dr.(Naturopathy) Ir. Donny Hosea MBA. PhD (admin milist dokter umum):


Hello dear,
Baiklah kita tinjau sebagai berikut:

Begini,
Imunisasi dibuat orang untuk tubuh lebih cepat mengenal jenis-jenis baik virus maupun bacteria yg bisa menyerang tubuh itu. Nah persoalanya karena yg dipakai sebagai umpan adalah kuman yg dilemahkan, maka tubuh mengenal kuman tersebut sebagai kuman yang kekuatanya hanya segitu.
Jadi hasil akirnya bila kemudian yang bersangkutan  diserang oleh kuman yang sama dengan kekuatan yang jauh lebih besar, maka tubuh dipersiapkan perang terhadap data kuman tadi akirnya toh menjadi kewalahan alis kelalaian memperediksi jumlah  penyerang menajdikanya kurang cepat tanggap menyiapkan pembantai kuman dalam jumlah yang memadai.

Beda dengan kuman yang sebenarnya, maka hasil serangan akan membuat tubuh aware untuk selanjutnya bila diserang lagi, dia siap dengan jumlah perlawanan yang sesuai dengan yang ditemui sebelumnya.

Imunisasi juga menjadi produk masal yang tidak memperhitungkan perkembangan baik daerah, manusianya sendiri dan berkembang atau mutageniknya sang kuman akibat dari environment-nya di mana kuman tadi hidup, akibatnya serangan kuman sebenarnya bisa berbeda dengan serangan yang diberikan dalam imunisasi dan hasilnya ya yang bersangkutan menjadi sama saja terserang juga.

Pertumbuhan manusia jelas memilki system yang sempurna yang diberikan oleh penciptanya, yang membuat beda adalah karena ketelodoran seperti persiapan kehamilan, selama hamil, selama menyusui, dan seterusnya sampai pada makanan yg diberikan yg katanya ruwet kalau mau mengikuti tubuh per tubuh, toh org lain bisa hidup dg demikian, kenapa saya harus berbeda.

Jadi memperhatikan orang per orang tentu akan sangat bermanfaat karena mengikuti yang bersangkutan untuk memberikan ke primaannya masing-masing, dengan kekebalan yang cukup, dan siap menghadapi serangan baik dari bacteria maupun dari virus yang menyerang tubuh tersebut, sayangnya orang lebih menunggu sampai sakit baru mencari obatnya dan minta instant sembuh.

Pertanyaanya sekarang yang diktakuti itu apa sebenarnya?


Kuman Polio:
Polio terkait dengan kehidupan sehari-hari, poliovirus (PV), masuk ke tubuh melalui mulut, mengifeksi saluran usus. kemudian dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan (paralisis).

Jadi intinya kontaminant melalui mulut dan immunitas tubuh.
Bila anak dijaga agar tidak terkena kontaminat yang masuk melalui mulut (tidak makan tanah, sandal, sepatu, kaki meja, atau lantai tempat berjalan dan terkena kontaminasi biarpun sudah dipel dengan cairan pembersih, maka kemungkinan masuknya sang virus lewat jalan tadi hilang, demikian juga dengan makanan yang walau beli misalnya tapi dipanaskan dulu juga akan memberikan kemungkinan tidak terkontaminatnya virus kedalam mulut yang bersangkutan).
Bila anak dijaga dengan pola makan yang sesuai dengan tubuhnya, dengan makanan yang memberi performa bagi tubuhnya untuk bukan sekedar sehat atau sekedar kenyang, tetapi makanan yg bisa diserap ususnya, dan bisa berproses agar terpenuhi segala kebutuhan dan pembentukan berbagai cell tubuhnya, maka bertambah kuatlah sang anak dan bertambah tertutupnya kemungkinan terkontaminasinya serta kenaikan immunitas yang baik bagi tubuh itu.

Kuman BCG
BCG berkait dengan tuberculin atau TBC, kuman ini ada dimana-mana, tetapi sang bcteria ini, bila tidak terkontaminasi langsung, jadi misalnya kesmprot dengan ludah yang bersangkutan, maka kuman ini cepat matinya, nah susahnya sering org tua tidak jujur pada diri sendiri, check lah dirinya bila ada kuman ini, maka perbaikilah dirinya dan gunakan masker misalnya bila menghadapi sang anak yg masih belum cukup kuat immunitasnya.

dan seterusnya.

Standardisasi pembuatan vaccine membuat rata-rata  vaccine akan memiliki bahan-bahan berikut:
Selain aktif vaksin itu sendiri, eksipien berikut biasanya hadir dalam pembentukan vaksin.

     * Aluminium garam atau gel ditambahkan sebagai adjuvant. Adjuvant ditambahkan ke mempromosikan, sebelumnya lebih respon kuat, dan lebih gigih respon imun terhadap vaksin, mereka memungkinkan untuk dosis vaksin lebih rendah. Al adalah produk yg termasuk dlm kategori logam berat.

     * Antibiotik ditambahkan ke beberapa vaksin untuk mencegah pertumbuhan bakteri selama produksi dan penyimpanan vaksin. Jadi tidak sekedar vaccine atau kumanya tetapi juga ada antibiotiknya dalam campuran

     * Formaldehida digunakan untuk menonaktifkan produk bakteri untuk vaksin toksoid. Formaldehida juga digunakan untuk membunuh virus dan bakteri yang tidak diinginkan yang mungkin mencemari vaksin selama produksi. Bahan ini jelas mengganggu syaraf tubuh, beracun dan sebagai bahan yang membuat cancer

     * Monosodium glutamat (MSG) dan 2-phenoxyethanol digunakan sebagai stabilisator dalam beberapa vaksin untuk membantu vaksin tetap tidak berubah saat vaksin terkena panas, cahaya, keasaman, atau kelembaban. Racun syaraf ini kemudian tidak hanya merusak otak tetapi menghambat asupan oksigen ke otak sehingga merusak pertumbuhan otak dan syaraf pusat.

     * Timerosal adalah pengawet yang mengandung merkuri yang ditambahkan ke botol vaksin yang mengandung lebih dari satu dosis untuk mencegah kontaminasi dan pertumbuhan bakteri yang berpotensi membahayakan. Air raksa atau thymerosal adalah bahan logam berat beracun n berbahaya bagi tubuh tdk hanay merusak syaraf, otak, pembuluh darah, n tatanan tubuh.

Jadi pertanyaanya,
1. Sanggupkah anda menjaga sang anak agar tidak terkontaminant?
2. Sanggupkah anda memberikan sang anak dengan bahan-bahan yang tidak hanya sekedar kenyang, tetapi menajdikanya sehata dan kuat dalam segala hal.
3. Mampukah anda meracuni anak anda dengan berbagai bahan yang sudah dikaetahui beracun tadi tetapi demi untuk pengembangan bisnis penjualan vaccine, tetap dipakai dan kemudian diberikan ke anak anda?
4. Bagimanakah kondisi tubuh perorangan anak anda? Bila dalam kondisi yang tidak sehat, atau kurang cepat tanggap proses tubuhnya, maka sebaiknya tidak anda tambahakan racun dan kuman ke dalam tubuh itu bukan?

Jadi pendapat saya kalau anda tanyakan, menjadi terjawab bukan?
Bahwa kalau mencari jalan pintas, ya gunakan saja vaccine, tetapi bila bisa menjaga dengan kondisi yang benar-benar sehat dan teratur, ya tidak perlu, karena hasil pemberian vaccine juga sangat banyak yang memberikan gambaran kerusakan berbagai organ tubuh setelahnya, walau tidak semua anak meresponse hasil yang sama.

Sallam.