Penulis : Cut Sarah Xandaria.
Pertanyaan yang sering dilontarkan orang orang kepada saya adalah “Kapan Sabia mulai disapih?”
Anak saya umurnya memang sudah lebih dari 2 tahun, tepatnya 2 tahun 3
bulan tapi rasanya kok saya belum rela untuk menyapih. Kenapa harus
berhenti kalau menyusui itu pengalaman yang sangat menyenangkan bagi ibu
dan anak. Saya pun semakin ingin memberikan ASI kepada Sabia, setelah
membaca artikel tentang keunggulan menyusui di atas 2 tahun (extended
breastfeeding), yang saya temukan di artikel Jack Newman, Kellymom dan
babycenter.com.
Berikut sharing saya dari beberapa artikel yang saya baca:
Alasan pertama: Anak dapat lebih mandiri.
Banyak yang berpendapat bahwa lebih lama menyusui akan menyebabkan
anak lebih manja. Pendapat tersebut tentu saja tidak tepat. Anak yang
menyapih dirinya sendiri (biasanya pada umur 2 sampai 4 tahun) akan jauh
lebih mandiri. Mengapa? Karena ia mendapatkan rasa keamanan dan
kenyamanan dari ibunya (ketika menyusu) sampai akhirnya ia berhenti
sendiri. Pada saat ia memutuskan untuk berhenti menyusu, ia tahu kalau
ia telah melangkah lebih maju. Hal ini pulalah yang menyebabkannya lebih
mandiri, karena ia telah dapat mengambil sebuah keputusan besar dalam
hidupnya, yaitu berhenti menyusu dan memulai fase baru menjadi mandiri.
Alasan kedua: Anak lebih jarang sakit.
Beberapa referensi tentang hal ini, diantaranya adalah :
The American Academy of Family Physicians menyatakan bahwa anak yang
disapih sebelum umur 2 tahun berisiko lebih besar untuk terkena
penyakit.
Gulick (1986) menyatakan bahwa anak yang menyusu diantara umur 16-30
bulan lebih jarang sakit dan jikalau terkena penyakit, durasi sakitnya
pun lebih pendek.
Goldman 1983, Goldman & Goldblum 1983, Institute of Medicine
1991) “Zat Antibodi banyak terdapat di dalam ASI pada saat menyusu”.
Faktanya faktor imunitas meningkat pada tahun kedua dan pada saat
menyapih.
WHO menyatakan, “sedikit penambahan pada tingkat menyusui dapat
mengurangi tingkat kematian anak dibawah lima tahun sebesar sepuluh
persen. Menyusui berperan penting dan terkadang diremehkan pada
penanganan dan pencegahan penyakit anak anak.”
Pada saat anak sakit pun, menyusui bisa menjadi peredanya. Dan sang
Ibu pasti juga merasa tenang karena membantu penyembuhan sang anak.
Alasan ketiga: Mengurangi risiko alergi.
Banyak penilitian yang menyatakan untuk mencegah alergi dan asma
adalah dengan menyusu selama enam bulan eksklusif dan setelah itu tetap
melanjutkan menyusu secara jangka panjang.
Alasan keempat: anak menjadi lebih pintar.
Banyak penelitian yang sekarang menyatakan adanya hubungan antara
perolehan kognitif (IQ dan peringkat di sekolah) dengan menyusu. Setelah
diteliti, semakin tinggi perolehan koqnitif ternyata dibuktikan dengan
lamanya jangka waktu menyusu si anak.
Alasan kelima: Anak lebih mudah bersosialisasi.
Anak yang memperoleh kemandirian sendiri tanpa paksaan (dalam arti
menyapih sendiri) akan merasa lebih aman dan nyaman daripada anak yang
kemandiriannya dipaksakan. Karena rasa aman dan nyaman tersebut,
terbentuklah kepercayaan diri sehingga dalam lingkungan barupun anak
akan lebih mudah bersosialisasi.
Alasan keenam: Banyak keuntungan untuk ibu.
Beberapa keuntungan untuk ibu yang menyusu anaknya lebih dari 2 tahun yaitu:
mengurangi risiko kanker rahim
mengurangi risiko kanker payudara
mengurangi risiko kanker uterus
mengurangi risiko kanker endometriosis
bagi beberapa wanita dapat menunda kesuburan (dengan catatan blm kembali haid)
melindungi dari resiko osteoporosis
mengurangi resiko Artritis reumatoid (penyakit yang menyerang persendian)
mengurangi kebutuhan insulin bagi wanita yang menderita diabetes
dapat menurunkan berat badan
Setelah membaca alasan alasan tersebut diatas sudah dipastikan bahwa
menyusu lebih dari 2 tahun adalah sesuatu yang wajar dan banyak
keuntungannya. Yang terpenting adalah hubungan antara ibu dan anak yang
terbentuk karena menyusu (bonding) tetap terjaga.
Bagi banyak orang yang menyaksikannya sendiri, dapat mengatakan bahwa
menyusu adalah sesuatu yang ajaib, spesial dan bukan hanya sekedar
memberi asupan makanan. Anak yang sedang menyusu ibunya bisa tiba-tiba
tertawa tanpa sebab sambil memandang ibunya. Ibunyapun juga bisa sambil
berbicara dan bercanda.
Biarlah anak menyapih sendiri ketika ia siap dan dapat menentukan waktunya semdiri. Buat apa memaksa.
Happy extended breastfeeding, moms..!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar